Kamis 10 May 2018 20:54 WIB

Kapan Waktu Tepat Spooring dan Balancing?

Sudut kaki-kaki mobil bisa berubah kapan saja.

Mobil Klasik. Ilustrasi
Foto: Carscoops
Mobil Klasik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spooring dan balancing biasanya dilakukan tiap kelipatan 10 ribu km atau enam bulan sekali. Yang benar, penyesuaian kaki-kaki mobil tergantung dari kondisi jalan yang dilalui setiap hari serta perilaku pengemudinya.

Menurut Nurcahyo Adi Pranggono, Manajer Training Hunter PT Hilmawan Putra, spooring tidak berdasarkan jarak tempuh. Karena sudut kaki-kaki mobil bisa berubah kapan saja.

Faktornya banyak, bisa karena sering lewat jalan berlubang, lewat polisi tidur, menyerempet trotoar, menggilas median jalan saat belok, atau muatan berlebih.

“Kalau setiap hari jalur yang dilewati banyak yang berlubang atau sering melewati polisi tidur, sebaiknya harus rutin cek kondisi kaki-kaki. Karena pasti berbeda kondisinya dengan pemakaian normal di jalur yang mulus,” kata dia di Pluit, Jakarta, (3/5).

Tapi kebanyakan pemilik mobil masuk bengkel langsung minta dilakukan tindakan spooring dan balancing. Dorongannya beragam, bisa karena merasakan gejala mobil yang tidak nyaman. Bisa juga laju kendaraan seolah tidak stabil, pada saat ganti ban baru, ada anjuran dari Service Advisor bengkel langganan, atau karena jarak tempuh.

Belum tentu kondisi di atas langsung butuh tindakan. Teknologi Spooring dan Balancing Hunter Engineering punya teknologi pengecekan kaki-kaki mobil dengan cepat dan akurat bernama Hunter Quick Check.

Hunter Quick Check, dapat memeriksa dalam hitungan detik apakah kaki-kaki mobil memerlukan Spooring. Saran dari Nurcahyo, sebaiknya pemilik mobil melakukan pengecekan terlebih dahulu. Apalagi sekarang sudah ada alat yang bisa melakukan diagnosa kaki-kaki kendaraan dengan cepat, akurat dan tepat.

“Hunter Quick Check merupakan teknologi wheel alignment terbaru dari Amerika. Alat ini mampu mengecek kondisi kaki-kaki mobil Anda hanya dalam waktu kurang dari semenit. Dan teknologi ini cuma dimiliki oleh Hunter Engineering Company, merek lain belum ada,” tegasnya.

Hasil diagnosa dari Hunter Quick Check inilah yang nantinya menjadi referensi pihak bengkel, perlu atau tidaknya dilakukan tindakan spoorring dan balancing. “Kalau dari data yang dikeluarkan semua notifikasinya hijau, artinya kaki-kaki mobil masih dalam kondisi normal dan dalam batasan toleransi. Tidak perlu dilakukan tindakan. Tapi kalau ada notifikasi merah, maka sebaiknya langsung ditindak,” lanjut Nurcahyo.

Hadirnya tekologi Hunter Quick Check memudahkan pemilik mobil selain juga tentu bisa menekan biaya perawatan. Karena biaya spooring dan balancing tentu lebih mahal dibanding bila hanya melakukan pengecekan.

“Risiko besar memang menunggu kalau kita tidak melakukan pengecekan kaki-kaki mobil, karena kita tidak menyadari kondisi ban kita, masih baik atau sudah rusak. Ban yang aus (tidak rata) bikin usia pemakaian ban lebih pendek, lebih boros, dan berpotensi merusak kaki-kaki mobil,” tambahnya dalam siaran persnya.

Solusinya harus sering-sering melakukan pengecekan, tak perlu langsung dilakukan spooring dan balancing. Keuntungan sering memeriksa kaki-kaki, pemilik mobil tahu kondisi mobil dalam keadaan baik. Sayangnya tidak semua bengkel punya alat secanggih Hunter Engineering.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement