REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- Rumor pembelian striker Barcelona, Neymar oleh Paris Saint-Germain (PSG) yang melibatkan jumlah uang luar biasa besar, 222 juta euro atau setara Rp 3,4 triliun terus memanas. Sikap PSG yang dikabarkan sangat ngotot untuk berani membayar klausa penjualan Neymar membuat kubu Blaugrana gerah.
Laporan media olahraga terkemuka dunia, ESPN mengungkapkan, Barcelona masih menyimpan hasrat untuk menahan penjualan striker asal Brasil itu. Klub raksasa Spanyol itu bahkan sudah meminta induk asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) untuk melakukan investigasi awal terhadap keinginan PSG memboyong Neymar.
Masih menurut ESPN, Barcelona sudah mengirimkan surat kepada UEFA agar menyelidiki asal uang yang akan PSG gunakan untuk meminang Neymar. Disebutkan, Barcelona menaruh curiga terhadap asal usul suntikan dana yang didapat PSG hingga klub asal Ligue 1 Prancis itu berani mengaktifkan klausa penjualan Neymar.
Padahal, saat memperpanjang kontrak Neymar tahun lalu, Barcelona merasa yakin tak akan ada klub yang cukup gila untuk menghamburkan uang sebanyak Rp 3,4 triliun demi satu pemain saja. Apalagi, jumlah uang sebanyak itu masih belum termasuk dengan biaya pajak yang bisa semakin menggelembungkan harga Neymar.
Kecurigaan Barca terhadap muasal uang PSG kian menjadi-jadi karena konon Les Parisiens juga siap mengucurkan dana tambahan sebesar 30 juta euro (Rp 455 miliar) untuk memboyong Neymar. Gelimang uang itu PSG siapkan untuk memberikan bayaran khusus kepada Neymar jika striker 25 tahun itu mau jadi penghuni Parc des Princes mulai musim depan.
Terkait langkah pelaporan ini, Barcelona dikabarkan tidak sendiri. Badan yang menaungi kompetisi La Liga Spanyol (LFP) juga akan ikut menekan UEFA untuk melakukan investigasi kepada PSG.
Presiden LFP Javier Tebas mengatakan, komplain kepada UEFA soal sikap PSG akan dilaporkan karena dicurigai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). "Ini bukan cuma soal Neymar, bukan juga soal Barcelona. Hari ini mungkin cuma menimpa mereka, tapi ke depannya Real Madrid, Atletico Madrid, dan klub lainnya bisa terkena hal serupa. Ini jelas bisa merugikan La Liga. Kami harus melindungi anggota kami," kata Tebas kepada Mundo Deportivo, seperti diberitakan ESPN, Ahad (30/7).
Wajar jika LFP ikut bereaksi atas rumor pembelian Neymar, yang jika terjadi akan memecahkan rekor transfer dunia. Hal itu karena Neymar adalah salah satu aset bagi kompetisi La Liga. Keberadaan pemain timnas Brasil itu jadi daya tarik bagi pecinta sepak bola dunia untuk terus mengikuti kompetisi sepak bola Negeri Matador.