REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Persib Bandung sebentar lagi akan berlaga melawan tim tamu PS TNI di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kota Bandung. Keduanya akan memainkan pertandingan pekan ke 18 Liga 1 atau laga perdana untuk putaran kedua.
Dalam laga ini, suporter Persib masih menjalani sanksi tidak dapat menyaksikan tim kesayangannya Maung Bandung. Bobotoh mendapat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI karena terjadi keributan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api saat Persib melawan Persija Jakarta pada pekan ke 16.
Bobotoh mendapat sanksi tak boleh datang ke stadion untuk lima laga. Dimulai dari laga pekan ke 17 di kandang Perseru Serui akhir Juli lalu. Laga melawan PS TNI merupakan laga kandang pertama tanpa disaksikan Bobotoh sejak sanksi berlaku.
Sanksi yang dijatuhkan PSSI terhadap Bobotoh ini sempat menjadi kontroversi dalam sepekan belakangan. Karena panitia pelaksana tetap membuka penjualan tiket bagi penonton masyarakat umum dan untuk suporter The Warrior.
Sanksi yang dijatuhkan PSSI dinilai multitafsir. Sebab, izin terhadap masuknya penonton masyarakat umum memberikan celah bagi Bobotoh masuk ke stadion asalkan tidak membawa atribut seperti jersey, bandera, spanduk, alat-alat musik dan benda-benda lain yang berhubungan dengan Si Pangeran Biru. Panpel menyediakan sekitar 20 ribu tiket yang dapat diakses melalu website resmi Persib.
Pantauan Republika di Stadion Jalak Harupat beberapa menit jelang kick off Persib vs PS TNI dimulai, stadion Jalak Harupat terlihat sepi. Penonton yang hadir hanya sekitar dua ribu. Rata-rata penonton yang hadir mengenakan pakaian hitam.
Suasana di Stadion Jalak Harupat pun terkesan sunyi. Tidak ada nyanyian yel yel atau dentuman alat-alat musik untuk dukungan terhadap Maung Bandung seperti laga-laga kandang Persib yang sudah-sudah.
Penonton hanya bersorak, memberikan tepuk tangan, dan siulan saat pemain dan ofisial Persib dan PS TNI memasuki lapangan untuk pemanasan. Belum diketahui informasi tentang kemana penonton yang sudah memesan tiket yang dijual panpel.