Kamis 10 Aug 2017 06:02 WIB

Eks Bek Barcelona Dituduh Terkait Gembong Narkoba

Rafael Marquez
Foto: Reuters
Rafael Marquez

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bek Barcelona Rafael Marquez telah mendapat sanksi dari AS karena diduga punya ikatan kuat dengan gembong perdagangan narkoba Raul Flores Hernandez.

Marquez adalah satu dari 21 orang dan 42 organisasi yang diumumkan oleh departemen perbendaharaan AS untuk mendapatkan sanksi. Mereka semua dituduh memiliki hubungan dengan Hernandez. Penyanyi terkenal Meksiko Julio Cesar Alvarez juga masuk dalam daftar itu.

Departemen perbendaharaan AS, seperti dikutip dari BBC, Kamis (10/8), menyebutkan Marquez memiliki "hubungan jangka panjang dengan Flores Hernandez ... bertindak sebagai orang depan untuknya dan DTO-nya (organisasi perdagangan obat terlarang serta memegang aset atas nama mereka".

Pernyataan ini menegaskan bahwa keputusan tersebut berarti bahwa aset Marquez dan semua yang berada di dalam daftar di bawah yurisdiksi AS atau dikendalikan oleh orang-orang di negeri Paman Sam akan dibekukan.

Marquez disebutkan terkait dengan Hernandez melalui sebuah sekolah sepak bola bernama Escuela de Futbol Rafael Marquez serta berbagai produk pakaian olah raga.

Marquez, 38, mewakili Meksiko pada empat Piala Dunia. Ia telah mencatatkan lebih dari 140 caps internasional dalam dua dekade dengan Meksiko dan menjadi kapten dalam jangka waktu yang sangat lama.

Setelah bermain untuk Monaco dan Barcelona, ​​di mana ia memenangkan liga Spanyol empat kali dan Liga Champions dua kali, sang bek senior kembali ke Meksiko pada 2015. Ia bergabung kembali dengan klub pertamanya Atlas, di mana ia tetap menjadi kapten.

Reuters yang mencoba menghubungi Atlas tak mendapatkan komentar atas kasus ini. Sementara Alvarez membantah tuduhan tersebut.

"Segala yang saya punya, saya dapatkan. Saya mendedikasikan diri untuk membuat musik, dan syukurlah, saya tidak perlu melakukan banyak hal yang mereka tuduh."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement