REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, bersama PT Pelni (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero), berupaya untuk mengurangi disparitas harga semen di Papua. Pada Agustus ini pengiriman semen dengan harga terjangkau ke Papua tiba di Pelabuhan Timika.
Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, program ini menggunakan produk salah satu anak usaha Semen Indonesia yaitu Semen Tonasa. Pengiriman perdana dilakukan dari Makassar ke pelabuhan Timika dengan volume 312 ton. Sedangkan pengiriman semen dari Timika ke Wamena melibatkan TNI AU dengan pesawat Hercules-nya yang mampu memuat semen hingga 12 ton dengan satu kali penerbangan per pekan.
"Dengan menggunakan Hercules ini diharapkan dapat menekan biaya logistik udara ke Wamena, dimana tidak ada akses lain menuju ke Wamena kecuali melalui jalur udara. Adapun unit pesawat lain juga dipersiapkan untuk pendukung pasokan ke Wamena dengan melibatkan maskapai pesawat kargo komersil, yaitu TriMG, yang mampu melakukan pengiriman 31 ton per hari," kata Ahyanizzaman seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Di Wamena, PT Semen Indonesia (Persero) bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) akan melakukan pengendalian dan pengawasan atas semen yang tersebar di pasar. Dalam penyaluran semen kepada pelanggan akhir, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) akan bekerja sama dengan pengusaha lokal untuk mengantarkan semen ke kabupaten pegunungan melalui jalur darat. Kabupaten pegunungan tersebut di antaranya, Jayawijaya, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Membramo Tengah. Jalur darat ketujuh kabupaten tersebut telah tekoneksi satu sama lain.
Ahyanizzaman menambahkan, disparitas harga Semen di Jawa dan Papua saat ini berada di angka yang cukup tinggi. Harga semen di Jawa secara rata-rata Rp 60 ribu per sak. Sedangkan harga semen di Papua pegunungan seperti Puncak Jaya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. "Tingginya harga semen di Papua disebabkan terhambatnya distribusi akibat sulitnya transportasi," ujarnya.
Dengan menggandeng empat BUMN di bidang logistik tersebut, lanjutnya, biaya distribusi semen diharapkan bisa lebih efisien sehingga harga semen nantinya lebih murah. Sebab, pengiriman akan dilakukan secara terintegrasi melalui jalur darat, laut, hingga udara. "Kerjasama diprioritaskan untuk pengiriman semen ke daerah di Papua yang tingkat disparitasnya tinggi," pungkas Ahyanizzaman
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian BUMN melakukan peninjauan kesiapan logistik datangnya kapal perdana yang mengangkut semen dari Makasar, di Cargo Bandara Mozes kilangin dan pelabuhan Pomako, Kamis (10/8). Peninjauan dipimpin oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementrian BUMN, Fajar Harry Sampurno, didampingi Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia, Ahyanizzaman serta Direktur Komersial PPI, Trisilo Ari Setyawan
"Secara prinsip semua logistik sudah siap, mulai dari semen, pelabuhan, bandara serta pesawatnya. Besok kami akan lihat juga kesiapan toko pengecer," ucap Fajar Harry Sampurno.