Jumat 11 Aug 2017 15:45 WIB

Kekhasan SDIT Dinamika Umat

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
SIT Dinamika Umat
Foto: ROL/Agung Sasongko
SIT Dinamika Umat

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Lembaga pendidikan swasta kini semakin tumbuh di tengah-tengah masyarakat dari yang berbiaya tinggi sampai terjangkau untuk kalangan kelas menengah ke bawah. Tumbuh kembang sekolah swasta dinilai akan semakin memudahkan masyarakat memperoleh pendidikan yang layak. Sehingga, mampu mengubah nasib anak-anaknya kepada yang lebih baik.

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Dinamika Umat, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat, didirikan dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat yang bisa dijangkau oleh semua kelompok masyarakat.

Kepala SDIT Dinamika Umat Asep Kusnadi mengungkapkan, sekolah yang didirikan pada 2007 itu berawal dari niat sosial membantu masyarakat oleh ya yasan. Saat itu yayasan berdiri tahun 2004, kegiatan utama yang dilakukan yang mengumpulkan zakat kemudian menyalurkannya dalam bentuk beasiswa kepada siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMP.

"Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat agar mendirikan sekolah Islam maka dirintislah tahun 2007 membuka SD," ujar Asep kepada belum lama ini.

Asep menegaskan, meskipun telah didirikan lembaga pendidikan, semangat membantu dan mengangkat harkat dan martabat merupakan yang utama. Hing ga saat ini, kata Asep, sekolah tersebut terus mengalami perkembangan yang positif. Dalam menekankan nilai-nilai spritual, menurut Asep, merupakan kekhasan tersendiri dari sekolah ini. Sebab, Asep meyakini, dengan itu nilai akademik ataupun lainnya akan lebih mudah di serap oleh siswa.

Dia menjelaskan, sekolah meng inginkan siswa menjadi anak yang saleh dan berakhlakul karimah. Asep menambahkan, seluruh warga sekolah dituntut untuk menjaga kebersihan. Hal tersebut, Asep menilai, adalah konsep seni yang dihadirkan ke dalam suasana sekolah. "Seni salah satunya kebersihan. Maka nya, sekolah kami tidak ada OB karena yang membersihkan semua, dari ketua yayasan, kepala sekolah sampai murid," kata Asep.

Praktik tersebut, kata dia, cukup berhasil diterapkan. Bahkan, beberapa sekolah lain belajar konsep yang dite rapkan oleh SDIT Dinamika Umat. Ken dati demikian, Asep menegaskan, pi haknya tidak merasa puas dan akan terus melakukan evaluasi guna kebaikan ke depannya. Asep menjelaskan, terkait langkah-langkah yang dilakukan sekolah guna meningkatkan spritual siswa. Me nurutnya, tidak jauh berbeda dengan sekolah Islam terpadu lainnya dalam program peningkatan spritual keagamaan.

Misalnya, pembiasaan shalat berjamaah dan duha. Namun, terdapat program yang cukup berbeda, yaitu mabit atau bermalam di sekolah. Dalam kegiatan mabit tersebut, siswa diberikan materi penguatan keagamaan, seperti shalat tahajud, tausiyah, dan praktik ibadah. Tiap-tiap kelas menjalankan program mabit berbeda-beda. Untuk kelas 1-2 hanya satu malam. Sedangkan, kelas 3-6 hingga tiga hari. Menurut Asep, program tersebut cukup mendapatkan respons positif dari para orang tua. "Alhamdulillah 90 persen respons orang tua tertarik pada ranah spritual," ujarnya.

Asep memandang, nilai-nilai spritual merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Syarat untuk menjadi orang yang sukses dan mulia yang perlu dilakukan dengan membangun komunikasi dengan Allah SWT. Kesadaran tersebut, kata Asep, yang dilakukan sekolah agar lulusan SDIT Dinamika Umat menjadi manusia yang saleh dan mulia. Maka demikian, persoalan spritual merupakan hal pertama yang perlu ditekankan kepada siswa.

Meskipun tergolong sekolah yang baru berdiri, Asep menjelaskan, SDIT Dinamika Umat cukup mampu bersaing dengan sekolah lainnya. Baik dalam akademik maupun dalam berbagai ajang lomba di tingkat kecamatan ataupun kabupaten. Hal tersebut tidak lepas dari upaya sekolah terus meningkatkan sum ber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Seperti mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi setiap bulan satu kali yang diisi oleh yayasan ataupun pihak terkait lainnya.

Setiap pekan, diadakan evaluasi rutin untuk menganalisis semua persoalan dan mencarikan solusi. Harapannya, kata Asep, lulusan menjadi genarasi yang sukses, saleh dan mulia. Selain itu, mereka juga diharapkan mempunyai kecerdasan dan bermanfaat kepada orang lain."Tentu berakhlak dan dekat kepada Allah SWT," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement