REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) mengucurkan kredit pinjaman daerah Rp 110 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara untuk pembangunan proyek infrastruktur.
Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania mengatakan kredit tersebut akan digunakan Pemkab Lampung Utara untuk membangun infrastruktur di bidang industri, perdagangan, dan jasa.
"Kredit itu untuk mewujudkan prasarana yang memadai guna peningkatan aktivitas sektor industri, perdagangan dan jasa, produksi dan pemasaran," kata Nia Kania dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (11/8).
Nia mengatakan Bank BJB memang memiliki rencana untuk mengembangkan pembiayaan untuk proyek infrastruktur, terutama melalui kerja sama langsung dengan pemerintah daerah. "Sebagai agen pembangunan, BJB dapat terus menunjukan komitmennya untuk membangun melalui pembiayaan proyek-proyek yang berkaitan dengan proyek pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, kota dan kabupaten serta beberapa proyek infrastruktur lainnya," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus BJB, kata Nia, guna meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah kota dan pedesaan. "Perlu ada kontribusi dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditas. Prasarana infrastruktur wilayah yang memadai sangat diperlukan untuk menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah perkotaan dan pedesaan," tuturnya.
BJB juga ingin memperbesar portofolionya di kredit sektor produktif. "BJB juga akan memasuki next level sehingga menjadi bank nasional dengan pertumbuhan profit yang tinggi dan berkesinambungan," ujarnya.
Penandatanganan kerja sama antara BJB dan Pemkab Lampung dilakukan Nia Kania dan Bupati Lampung Utara H. Agung Ilmu Mangkunegara di Bandung, Jawa Barat, Jumat ini.
Hingga akhir Juni 2017, atau kuartal II 2017, BJB mencatatkan laba bersih Rp 926,4 miliar, dengan total aset yang terkumpul Rp 101,8 triliun, berdasarkan laporan keuangan perusahaan.