REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Impor Indonesia pada Juli 2017 meningkat 39 persen dibanding Juni 2017. Nilai impor Indonesia pada Juli 2016 senilai 9,2 miliar dolar AS, sementara tahun ini nilai impor mencapai 13,89 miliar dolar AS.
''Perkembangan impor dinominasi oleh sektor nonmigas yang meningkat 44,31 persen,'' kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suharyanto, dalam konferensi persnya, di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/8).
Nilai impor sektor nonmigas sebesar 12,11 miliar dolar AS, sementara sektor migas hanya 11 persen dengan nilai 1,78 miliar dolar AS. Impor Indonesia menurut penggunaan barang, kata Suharyanto, didominasi oleh bahan baku dan penolong sebesar 10,43 miliar dolar AS, barang modal 2,36 miliar dolar AS, dan konsumsi yang turun 3,15 persen atau senilai 1,09 miliar dolar AS.
Sementara, nilai total impor nonmigas jika berdasarkan Januari-Juli 2017 meningkat 14,91 persen dibandingkan Januari-Juli 2016. Bagitupun impor nonmigas yang juga meningkat 12,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
''Share impor nonmigas terbesar Januari-Juli 2017 adalah mesin-mesin atau pesawat mekanik sebesar 11,62 miliar dolar AS, serta mesin atau peralatan 9,54 miliar dolar AS,'' kata Suharyanto.
Sementara pangsa pasar impor masih dikuasai Cina 25,84 persen atau senilai 18,82 miliar dolar AS. Hal itu diikuti Jepang 11,41 persen sebesar 8,31 persen, Thailand 7,32 persen atau 5,33 miliar dolar AS.