Rabu 16 Aug 2017 22:35 WIB

Penyuluh Pertanian Asal Lampung Raih Penghargaan Presiden

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bayu Hermawan
Penyuluh Pertanian
Foto: Deptan.go.id
Penyuluh Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Herlina (53 tahun), penyuluh pertanian yang bertugas di Desa Adiwarno, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung mendapatkan penghargaan teladan dari Presiden RI Joko Widodo pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72 di Jakarta, Kamis (17/8).

Herlina terpilih sebagai penyuluh pertanian teladan setelah mengikuti sejumlah seleksi mulai dari kabupaten, provinsi hingga tingkat nasionalyang diikuti 34 provinsi se-Indonesia.

"Selain saya, ada dua orang lagi terpilih sebagai penyuluh pertanian teladan dari 34 provinsi di Indonesia," kata Herlina kepada Republika.co.id, Rabu (16/8) malam.

Ibu tiga anak tersebut bersyukur dengan prestasi yang dicapai selama 35 tahun mengabdi sebagai penyuluh pertanian di Lampung. Menurutnya, menjadi penyuluh pertanian memiliki karakteristik tersendiri dalam menghadapi masyarakat yang majemuk di desa.

Menjadi penyuluh pertanian di Desa Adiwarno dilakukan sejak tahun 2012. Saat itu, tutur istri Sukri Jalili tersebut, kondisi di desa tersebut tidak pernah ada sama sekali penyuluh pertanian. Masyarakat desa yang bermatapencarian sebagai petani padi, masih buta dengan kondisi pertanian di sawahnya.

"Saya melakukan penyuluhan malam hari, karena masyarakat desa tersebut pagi sampai siang bekerja sebagai buruh bangunan," ujarnya.

Selepas waktu Isya, ia mengumpulkan warga di sebuah tempat atau rumah penduduk untuk memberikan wejangan cara bertani yang baik agar produksi pertanian khususnya sawah padi meningkat.

"Biasanya saya dari Isya sampai pukul 10 malam," ucap penyuluh yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil tahun 1986.

Herlina tidak menyangka terpilih sebagai penyuluh teladan terbaik tingkat nasional. Pasalnya, ia menuturkan proses seleksi dan pemaparan selain teori juga program yang disampaikan di cek di lapangan.

"Bukan saja program yang saya sampaikan, tapi panitia juga mendatangi desanya dan mewawancarai petaninya," ujarnya.

Sebagai penyuluh, ia dinilai membawa perubahan pada kelompok tani di desanya. Atas perannya, ia mampu merevitalisasi kelompok tani di desa tersebut menjadi aktif kembali. Herlina juga dinilai berprestasi dalam penerapan teknologi pertanian khususnya pertanian tanaman pangan.

Teknologi yang diterapkannya diantaranya menanam bibit muda pada tanaman padi umur di bawah 20 hari setelah semai, jajar legawa, pengairan berselang, penerapan pestisida nabati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement