REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang petugas keamanan Hamas dan seorang anggota kelompok pemberontak tewas, pada Kamis (17/8), dalam perselisihan di Jalur Gaza, dekat daerah kantong Palestina, yang berbatasan dengan Mesir. Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, meningkatkan patroli di perbatasan dengan tujuan mencegah pergerakan pemberontakan Salafi, yang bergerak di sekitar daerah tersebut dan Semenanjung Sinai, tempat IS bertempur melawan pasukan Mesir selama beberapa tahun ini.

"Seorang petugas keamanan menghentikan dua orang, yang mencoba mendekati perbatasan. Salah satu dari mereka meledakkan diri dan tewas. Sementara seorang lagi terluka," kata Kementerian Dalam Negeri Hamas dalam pernyataan.

Pernyataan itu juga mengatakan, bahwa beberapa petugas keamanan Hamas terluka dan petugas rumah sakit mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu dari mereka akhirnya meninggal akibat lukanya.

Sumber keamanan mengatakan bahwa seorang pemberontak yang tewas dalam ledakan tersebut adalah anggota kelompok Salafi. Kelompok Salafi Gaza adalah pendukung perang suci internasional yang dilancarkan oleh kelompok IS dan al Qaida.

Hamas, yang merebut Jalur Gaza pada 2007 dari pasukan setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dukungan Barat, menunjukkan sikap tidak menenggang gerakan Salafi, dengan menahan banyak anggota pemberontak itu dan menggeledah sejumlah rumah untuk mencari dan menyita senjata.

Ikuti Whatsapp Channel Republika