REPUBLIKA.CO.ID, TURKU -- Seorang pria bersenjatakan pisau membunuh dua orang dan melukai setidaknya enam lainnya dalam penusukan membabi buta di sebuah pasar di kota Turku, Finlandia, Jumat (18/8). Polisi menembak kaki si penyerang dan kemudian membekuknya.
Kepolisian mengatakan pihaknya belum menemukan keterangan soal pria tersebut. Pria tersebut diduga merupakan warga asing. Polisi juga belum mengetahui motif serangan. Keenam orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Selain memperingatkan masyarakat agar menjauhi pusat kota, kepolisian juga memperketat pengamanan di seluruh negeri dengan meningkatkan patroli serta pengawasan untuk mengantisipasi kemungkinan ada orang-orang lainnya yang terlibat dalam serangan tersebut. Masyarakat diperbolehkan kembali ke pusat kota beberapa jam kemudian.
"Pada saat ini, hanya ada satu tersangka dan kami sedang menyelidiki apakah ada lebih banyak orang yang terlibat ... tapi kelihatannya (dia beraksi sendiri)," kata Markus Laine dari Biro Investigasi Nasional.
"Pada tingkat ini, kami tidak menyelidiki kasus ini (sebagai serangan teroris) tapi kemungkinan seperti itu belum dianggap tidak ada," katanya dalam jumpa pers.
Menteri Dalam Negeri Paula Risikko mengatakan terus menjalin kontak dengan dinas imigrasi karena orang itu tampak seperti orang asing. Para saksi mata menggambarkan kepanikan muncul di lokasi insiden.
"Seorang laki-laki berjalan menuju kios es krim tempat saya bekerja dan ia memukul seorang perempuan tiga kali. Dia mulai berlari, melewati kios saya dan tangannya memegang pisau," kata Terttu Lehtinen kepada Reuters.
Terttu melanjutkan bahwa beberapa pria berlari di belakang, tampaknya untuk mengejar laki-laki tersebut. "Kami sedang duduk di lapangan pasar, menikmati suasana pada sore hari. Tiba-tiba orang-orang berteriak-teriak secara histeris," kata seorang saksi mata lainnya, Reetta.
Perdana Menteri Finlandia Juha Sipila menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat para korban Turku. Kejadian hari ini mengejutkan kita semua. Finlandia biasanya berada dalam keadaan damai namun Badan Intelijen Keamanan pada Juni meningkatkan tingkat ancaman terorisme. Badan tersebut mengatakan pihaknya mencurigai ada rencana-rencana terkait terorisme di Finlandia.
Pemerintah semakin khawatir soal kemungkinan serangan, sebagian sejak seorang pria warga Uzbekistan membunuh empat orang di negara tetangga, Swedia, pada April. Pria itu menubrukkan mobil truk yang dibajaknya ke arah kerumunan di pusat kota Stockholm.
Pada Kamis, seorang tersangka milisi garis keras juga menabrakkan mobil van ke arah kerumunan orang di Barcelona, Spanyol, hingga menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya.