REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Badai dengan kategori tertinggi yang dikenal dengan nama Topan Hato melanda Hong Kong dan wilayah selatan Cina, Rabu (23/8). Setidaknya ada tiga orang tewas dan 34 lainnya terluka dalam bencana ini.
Sementara, ada dua orang yang berada dalam daftar korban hilang. South China Morning Post melaporkan tiga korban tewas dalam badai ini adalah pertama seorang pria berusia 30 tahun di Hong Kong. Ia terkena tembok yang runtuh akibat angin kencang.
Kemudian masih di kota itu, korban tewas lainnya pria berusia 62 tahun yang terjatuh dari apartemen tempat ia tinggal di lantai 11 saat Hato menerpa. Terakhir ada seorang turis dari daratan Cina berusia 45 tahun yang nampaknya ditabrak oleh truk besar saat topan tengah berkecamuk.
Di Hong Kong, lebih dari 450 penerbangan terpaksa dibatalkan akibat kondisi cuaca ektrem tersebut. Hampir seluruh bangunan ditutup dan aktivitas di salah satu kota terbesar di Cina itu lumpuh. Hato pertama kali menerjang pusat Hong Kong, hingga kemudian angin terus bergerak ke daratan Cina. Ini merupakan badai terbesar yang melanda kota itu serta wilayah selatan Cina sejak 2012.
Banyak warga yang terkejut dengan kedatangan topan kategori 10 tersebut. Dari gambar-gambar yang beredar, terlihat kondisi sejumlah wilayah di sana yang terendam banjir serta rubuhnya pohon-pohon besar.
"Saya belum pernah melihat bencana besar ini, banyak mobil yang hampir terendam seluruhnya, banjir di mana-mana, dan pohon-pohon tumbang, ini sangat mengerikan," ujar salah satu penduduk dari Lantau, wilayah barat Hong Kong, Garret Quigley, Rabu (28/8).
Area perkantoran dan gedung-gedung pencakar langit di pusat Hong Kong juga terlihat sangat sepi, juga gelap. Tidak ada kegiatan apapun di sana karena semua penduduk diminta untuk berada di rumah karena situasi cuaca yang masih buruk.
Topan Hato membuat ombak dan gelombang air yang besar di pantai pelabuhan Victoria Hong Kong. Banyak rumah dan bangunan di daerah-daerah di tepi laut kota itu, salah satunya Heng Fa Chuen yang rusak akibat terkena ombak besar tersebut.
Kemudian di wilayah selatan Cina, Macau, Provinsi Guangdong, hingga Pulau Hainan juga terkena dampak Hato. Tercatat angin dari badai ini bergerak dengan kecepatan hingga 155 kilometer per jam.
Pemadaman listrik juga dilakukan di Macau. Banjir parah di jalan-jalan kota yang terkenal oleh wisatawan lokal dan mancanegara itu juga terjadi. Persediaan air bersih bagi penduduk di beberapa distrik juga terganggu karena badai.
Pusat Layanan Cuaca Cina juga melaporkan badai telah membuat terjadinya tanah longsor di sekitar Zhuhai, salah satu kota di Guangdong. Ribuan orang telah dievakuasi dan sementara waktu ditempatkan di penampungan.Hingga saat ini, pihak berwenang Hong Kong dan selatan Cina menurunkan badai yang terjadi di wilayah tersebut menjadi kategori tiga. Kemungkinan besar, kondisi cuaca akan kembali normal dan diprediksi tak terjadi topan lainnya pada Kamis (24/8).