REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), anak usaha dari PT PLN (Persero), membangun pembangkit tenaga mikro hidro untuk warga di daerah Probolinggo. Pembangkit tersebut dibangun dari bahan bahan daur ulang yang nantinya dirakit kembali menjadi pembangkit.
Pembangkit dengan kapasitas 550 kilowatt tersebut setidaknya bisa mengaliri 3 desa dan 2 kecamatan yang ada di Probolinggo. Desa Arung dan Sendang Luas merupakan dua daerah yang menjadi pilot project PJB.
"Ini salah satu program CSR kita. Jadi listrik yang diproduksi dari pembangkit ini gratis digunakan masyarakat. Namun untuk operasional menjadi tanggung jawab tokoh masyarakat disana. Kita bantu dalam pengawasan dan jika ada persoalan mekanik," ujar Tommy Sitanggang, Staff Komunikasi PT. PJB saat berkunjung ke Republika, Kamis (24/8).
Tommy menjelaskan proyek tersebut nantinya diharapkan bisa juga diimplementasikan di daerah lain. Selain karena kebutuhan listrik masyarakat pada program ini masyarakat diberikan pengetahuan cara mengelola pembangkit secara mandiri.
"Untuk iurannya sendiri mereka mengumpulkan sendiri. Iurannya bahkan tidak hanya pakai uang. Ada yang pakai hasil tani, beras. Itu yang unik," ujar Tommy.