REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kota Denpasar, Bali menjadi daerah percontohan penggunaan solar cell baterai dalam program lingkungan oleh perusahaan dari negara Jepang. Sekretaris Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Kamis (31/8) mengatakan pihaknya mengapresiasi rencana salah satu perusahaan dari Jepang yang menjadikan Kota Denpasar sebagai program percontohan solar cell baterai tersebut.
Rai Iswara mengatakan hal tersebut seperti yang diungkapkan Chief Engineer Yoshihiro Nakajima saat bertatap muka di Kantor Wali Kota Denpasar pada Rabu (30/8). Ia mengatakan saat ini Denpasar sedang menata kota menuju kota hijau. Hal ini telah menjadi komitmen Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya Jaya Negara didukung seluruh DPRD Kota Denpasar.
"Sehingga langkah ini dapat didukung dengan percepatan program melalui pemanfaatan teknologi terbarukan. Ini menjadi salah satu altenatif yang baik apabila dapat dikerjasamakan maka akan mempercepat proses kota hijau di Kota Denpasar. Untuk menindaklanjuti kerja sama ini kami mempersilakan untuk merencanakan studi kelayakan ke tempat-tempat dijadikan lokasi," ujarnya.
Rai Iswara mengatakan ada aturan yang harus diikuti, yakni kerja sama harus berstandar kepada aturan yang ada yakni aturan Pemerintah Indonesia dengan Jepang maupun turunannya. Dalam hal itu, kata Rai Iswara, pihaknya akan membantu sepenuhnya dalam proses hingga program itu berjalan.
Rai Iswara meminta agar memantapkan komunikasi dan koordinasi antarlintas sektoral supaya bisa mempercepat prosesi tersebut. Untuk hal-hal teknis dalam komunikasi dan koordinasi, kata dia, pihaknya akan menugaskan Disperindag Kota Denpasar.
Sementara itu, Chief Engineer Yoshihiro Nakajima mengatakan solar cell baterai dapat digunakan untuk kendaraan seperti mobil, motor serta peralat rumah tangga. "Maka dari itu kami ingin menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar. Dengan memanfaatkan tenaga surya sehingga masyarakat perkotaan dapat menghemat bensin," ujarnya.
Selain itu Kota Denpasar menjadi "clean dan green" (bersih dan hijau) serta kebisingan yang diakibatkan kepadatan penduduk bisa berkurang.m "Memperlancar proses 'solar cell baterai' ini, kami telah melakukan survei di beberapa tempat di Denpasar dan bulan Oktober mendatang dipastikan telah usai, sehingga bisa diterapkan pada tahun 2018," katanya.