REPUBLIKA.CO.ID, PARIS— Paris Saint-Germain (PSG) siap menerima panggilan UEFA yang ingin menginvestigasi kecurigaan tentang pelanggaran pembelian pemain pada bursa transfer musim panas 2017 ini. Dalam pernyataan resminya, PSG akan memastikan tidak ada pelanggaran terkait aturan financial fair play (FFP).
"Paris Saint-Germain akan memperlihatkan kepada UEFA bahwa segala aktivitas kami sesuai kriteria FFP," demikian bunyi pernyataan PSG, dikutip Sabtu (2/9).
PSG mengatakan, sebenarnya mereka cukup kaget karena UEFA terus mencurigai mereka. Menurut PSG, hingga detik ini, tak ada peraturan apapun yang mereka kelabui. "Kami bisa menunjukkan bahwa kami sepenuhnya mematuhi peraturan FFP untuk tahun fiskal 2017/2018," ujar mereka.
PSG berjanji dalam proses investigasi nanti, mereka akan transparan. Klub Ligue 1 Prancis ini mengatakan, selama beberapa tahun, sikap keterbukaan yang sama pun terbukti membuat mereka selalu baik-baik saja. "Kami menghormati langkah UEFA. Demi transparansi, kami akan tanggapi semua pertanyaan UEFA tanpa ada yang ditutup-tutupi," kata PSG, menegaskan.
Langkah UEFA menginvestigasi PSG terkait proses transfer Neymar Jr dan Kylian Mbappe. Neymar dibeli dengan harga super mahal yakni 222 juta euro (Rp 3,5 triliun). Sedangkan Mbappe diboyong dengan status pinjaman. Namun, di akhir musim 2017/2018, PSG bisa membeli Mbappe dengan harga Rp 2,8 triliun. Atas sejumlah transfer ini, UEFA akan mencari apakah ada unsur kejanggalan atau tidak.