Senin 04 Sep 2017 17:49 WIB

Korsel: Korea Utara Bersiap Luncurkan Lebih Banyak Rudal

Rep: MARNIATI ./ Red: Winda Destiana Putri
Peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-14 di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara.
Foto: AP
Peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-14 di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan telah melihat indikasi bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan peluncuran rudal lebih banyak, kemungkinan rudal balistik antarbenua. Pejabat pertahanan telah mengadakan rapat parlemen di Seoul setelah tes nuklir Korea Utara baru-baru ini.

Chang Kyung-soo, seorang pejabat kementerian pertahanan mengatakan kepada parlemen, kementeriannya terus melihat tanda-tanda peluncuran rudal balistik yang lebih banyak. "Kami juga meramalkan bahwa Korea Utara dapat menembakkan rudal balistik antarbenua," kata Chang Kyung-soo seperti dilansir BBC, Senin (4/9).

Ia juga mengatakan kepada parlemen, AS akan berusaha untuk menggunakan kapal induk bertenaga nuklir ke laut lepas semenanjung Korea. Ia menambahkan, akan ada latihan tembak yang lebih banyak bulan ini, yang melibatkan rudal udara-ke-darat yang dipasang pada jet F-15.

Korea Selatan telah menanggapi uji coba tersebut dengan latihan tembak langsung, dengan meluncurkan roket darat dan udara. AS juga telah memperingatkan, ancaman terhadap AS atau sekutu-sekutunya akan disambut dengan respons militer yang masif.

Latihan yang dilakukan Korea Selatan pada hari Senin menyimulasikan penargetan situs nuklir Punggye-ri di Kabupaten Kilju, di mana Korea Utara melakukan uji coba bomnya. "Pelatihan tersebut menunjukkan tekad militer Korea Selatan untuk menghancurkan tidak hanya asal usul provokasi, tapi juga kepemimpinan musuh dan pasukan pendukung jika mereka mengancam keamanan rakyat kita," ujar juru bicara militer Col Roh Jae-cheon.

Korea Selatan dan AS juga telah sepakat  untuk merevisi pedoman saat ini sehingga Korea Selatan dapat melipatgandakan muatan maksimum rudal balistiknya. Korut akhir pekan lalu menguji bom hidrogen yang bisa muat pada rudal jarak jauh.

Pyongyang telah berulang kali menolak sanksi PBB dan tekanan internasional dengan terus mengembangkan senjata nuklir dan rudal. Dalam dua bulan terakhir ini telah dilakukan uji coba rudal balistik antarbenua, satu melewati daratan Jepang ke Samudera Pasifik. Dan lainnnya ancaman untuk menembakkan rudal ke wilayah Guam Pasifik AS.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin untuk membahas tindakan Korut ini. Menjelang pertemuan tersebut, Korea Selatan dan pemimpin Jepang telah sepakat untuk mendorong resolusi PBB yang lebih kuat pada Korea Utara.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement