Senin 11 Sep 2017 12:19 WIB

Amartha Berikan Akses Kacamata Gratis untuk Warga Pedesaan

Amartha mendorong roda perekonomian di desa melalui program pemberian kacamata gratis.
Foto: amartha
Amartha mendorong roda perekonomian di desa melalui program pemberian kacamata gratis.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Amartha (PT Amartha Mikro Fintek), pionir layanan fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending untuk usaha mikro, kembali mengadakan kegiatan sosial untuk pelayanan masyarakat unbanked di pedesaan. Kegiatan yang rampung di akhir Agustus 2017 ini dikemas dalam bentuk pemeriksaan mata serta pemberian kacamata secara gratis yang diadakan di 2 kota Jawa Timur yakni Mojokerto dan Blitar.

“80 persen informasi yang kita dapat setiap hari berasal dari mata. Ketika kesehatan mata terganggu maka seseorang tidak akan dapat beraktivitas dan berproduksi secara maksimal," Social Impact Manager Amartha Zakie, project lead dalam kegiatan ini.

CEO dan Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra  mengatakan kegiatan yang dimulai di tanggal 26-27 Agustus lalu ini, mencatat tidak kurang dari 500 warga memperoleh layanan pemeriksaan mata, dan sekitar 350 kacamata dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Bekerjasama dengan salah satu provider lensa kacamata global-Essilor Group, Amartha memiliki target untuk terus melakukan kegiatan seperti ini setidaknya 3 kali dalam setahun.

“Amartha percaya bahwa produktivitas yang tinggi harus diimbangi dengan kualitas kesehatan yang baik juga, namun masih banyak masyarakat pedesaan yang masih kesulitan untuk mendapatkan layanan seperti ini. Amartha berkomitmen untuk menjadi penghubung supaya kesejahteraan merata sungguh terwujud," kata Andi.

Masalah penglihatan terutama rabun dekat memang umum ditemui, terutama pada mereka yang memasuki usia 40 tahun. Hal ini sering kali membuat masyarakat enggan untuk mengantisipasi permasalahan ini dan menganggapnya sebagai hal yang lumrah. Apalagi untuk masyarakat pedesaan yang cukup sulit untuk mendapatkan akses pemeriksaan mata maupun kacamata baca. Mereka lebih memilih untuk berkompromi dengan keterbatasan penglihatan mereka.

“Ya, kan udah tua aja. Palingan ya kalau baca agak jauhan aja gitu. Tapi ya gak bisa lama-lama,” ujar Etik, salah satu peserta dalam acara ini.

Menurut Kepala Desa Kebonagung Mojokerto Anggi Mardiyanti, kegiatan ini sangat baik untuk warga, karena di daerah kami banyak warga yang sudah memasuki usia lanjut namun masih bersemangat dan produktif. "Dengan pemberian akses kacamata kepada mereka saya berharap ada potensi baru yang dapat dikembangkan warga kami agar dapat lebih bermanfaat untuk keluarga maupun lingkungan sekitarnya," ucap Anggi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement