Kamis 14 Sep 2017 15:55 WIB

BTN Segera Turunkan Suku Bunga Kredit

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (persero) atau BTN mengungkapkan masih ada ruang bagi perseroan untuk menurunkan suku bunga baik dana pihak ketiga (DPK) maupun kredit sesuai dengan arahan Pemerintah.

Menurut Direktur Utama BTN, Maryono, penurunan suku bunga tersebut memiliki dampak berlipat seperti peningkatan daya beli hingga penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

Kami melihat masih ada ruang untuk penurunan itu. Namun, kami berharap ada inisiator agar penurunan bunga ini agar dilakukan seluruh bank secara bersama-sama," ujar Maryono, Kamis (13/9).

Maryono menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung arahan pemerintah dan regulator untuk menekan suku bunga lebih rendah. Karena hal itu akan membawa suatu kondisi ekonomi yang kondusif yang berujung pada tujuan yang baik bagi semua.

Memasuki awal paruh kedua tahun ini, pertumbuhan penyaluran kredit Bank Tabungan Negara (BTN) terus melaju. Tercatat pada Agustus 2017, Bank BTN telah menyalurkan kredit KPR (monthly disbursement)untuk sekitar 22.666 unit atau melesat 62,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Secara nilai, penyaluran KPR pada bulan Agustus 2017 tersebut setara Rp3,65 triliun atau naik 66,2 persen yoy.

Penyaluran KPR BTN Subsidi pada bulan Agustus 2017 pun mencatatkan lonjakan signifikan atau naik 90.7 persen yoy menjadi sekitar Rp 2,1 triliun. Kemudian, penyaluran KPR BTN Non-subsidi pada Agustus 2017 melesat 41,4 persen yoy menjadi sekitar Rp1,54 triliun.

Pada bulan Agustus ini kami memang banyak mengalami peningkatan di hampir seluruh elemen bisnis. Dengan capaian tersebut, kami meyakini target pertumbuhan kredit sebesar 20-22 persen akan tercapai pada tahun ini, tutur Maryono.

Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) Iman Nugroho Soeko menambahkan, penurunan LPS Rate akan mendorong penurunan suku bunga deposito dan kredit lebih cepat lagi.

Menyusul penurunan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate serta LPS rate, saat ini pihaknya sedang menyesuaikan penurunan suku bunga deposito yang nantinya akan disusul dengan bunga kredit.

"Saat ini deposito dengan simpanan di bawah Rp 2 miliar memiliki nilai suku bunga deposito sebesar 6,25 persen, akan segera kami turunkan ke 6,00 persen," ungkap Iman.

Pada hari ini, Kamis (13/9), LPS telah menurunkan suku bunga penjaminan untuk periode 15 September 2017 sampai dengan 15 Januari 2018 untuk bank umum dalam simpanan rupiah untuk bank umum dan bank perkreditan rakyat masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen dan 8,50 persen. Sementara itu untuk simpanan valuta asing di bank umum tidak berubah yakni sebesar 0,75 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement