REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 menjelaskan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games dalam Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Ashgabat, Turkmenistan pada 15-16 September.
"Kami memaparkan perkembangan persiapan Asian Games seperti cabang-cabang olahraga, kota yang menjadi lokasi penyelenggaraan, dan gelanggang olahraga yang akan digunakan. Kami juga menayangkan video tentang pariwisata Indonesia di hadapan lebih dari 45 komite Olimpiade negara-negara Asia," kata Sekretaris Jenderal INASGOC 2018 Eris Herryanto di Jakarta, Senin (25/9).
Delegasi komite Olimpiade negara-negara anggota OCA, lanjut Eris, memperhatikan aspek transportasi dari Jakarta ke Palembang yang merupakan kota penyelenggara Asian Games ke-18.
"Mereka bertanya jumlah moda transportasi dan bagaimana dukungan INASGOC terkait transportasi untuk mereka. Kami jelaskan kesiapan kami untuk memberikan kuota penerbangan kepada setiap negara peserta Asian Games baik dari Jakarta ke Palembang maupun sebaliknya," ujar Eris.
Eris mengatakan OCA juga akan mengirim perwakilan mereka sebagai auditor gelanggang Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, menyusul pertanyaan dewan eksekutif terkait usia gelanggang itu dengan kekuatan daya tampungnya.
"Mereka akan hadir pada 14 Oktober nanti untuk mengaudit kekuatan daya tampung Stadion Gelora Bung Karno ," kata Eris.
INASGOC, menurut Eris, juga melaporkan kepada OCA terkait pihak ketiga yang akan menggerjakan sisi penyiaran Asian Games selain aspek teknik informatika untuk mendukung penyelenggaraan pertandingan.
"Kami sebagai penyelenggara juga meminta kepada para peserta Asian Games untuk mengirimkan jumlah tim mereka paling lambat pada Februari 2018," ujarnya.
Selain pemaparan persiapan Asian Games, INASGOC memastikan Indonesia tidak mendapatkan kesempatan untuk menegosiasikan jumlah cabang olahraga Asian Games 2018 dalam sidang di Turkmenistan itu.
"Kami memang sudah mengupayakan negosiasi jumlah cabang olahraga di Ashgabat. Tapi, Dewan Eksekutif OCA menganggap hasil keputusan Rapat Koordinasi Ketujuh Komite Asian Games 2018 di Jakarta pada 18 Agustus menjadi patokan," ujar Eris.