REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari bagian depan, keindahan Masjid Katsyawah tampak dari perpaduan seni Moor dan Byzantium terlihat bahkan sampai detail bangun an Masjid Katsya wah. Mi salnya di ukiran-ukir an pa da permukaan din ding luar serta de ko rasi-de korasi yang menyertainya.
Sekilas, penampakan depan masjid ini sangat mirip benteng. Hal ini tak mengherankan karena di zaman Turki Usmani masjid ini merupakan bagian depan dari kawasan istana tempat tinggal kaum elite. Kemegahan masjid ini merupakan kebanggaan para punggawa istana Turki Usmani untuk kemudian mereka pamerkan di hadapan para pedagang dan utusan dari luar negeri.
Secara keseluruhan, warna krem men dominasi Masjid Katsyawah. Bangun an ini menghadap ke alun-alun ka wasan kota tua Aljier. Dua menara kem bar yang menjulang di kanan dan kiri pintu utama menempel pada bangunan masjid.
Agaknya, tampilan menara inilah yang mewakili nuansa Byzantium pada Masjid Katsyawah. Bentuknya, semakin ke atas maka semakin mengecil. Bagian bawahnya memiliki empat sisi, sedangkan bagian tengah dan paling atasnya mempunyai delapan sisi.
Pada pinggiran birai jendelanya terdapat dekorasi berwarna biru yang meng ambil motif flora yakni gambar yang menyerupai tanaman merambat.