REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kapten Liverpool Jordan Henderson pulang dari kandang Spartak Moskow dengan penyesalan, usai menjalani laga kedua Grup E Liga Champions, Rabu (27/9) dini hari WIB. Henderson menilai, hasil seri dengan skor 1-1 tidak mencerminkan usaha keras timnya untuk meraih kemenangan.
Dengan melahirkan tujuh tembakan ke gawang hasil dari 61 persen penguasaan bola, seharusnya Liverpool bisa menang besar. Henderson makin gerah karena statistik menunjukkan tim tamu cuma bisa membuat satu tembakan tepat sasaran tapi bisa meraih poin.
"Kami semua kecewa, tim ini seharusnya menang. Cara kami mengendalikan laga, membuat peluang, dan kenyamanan kami di lapangan, seharusnya skor 3-0 atau 4-0 untuk kemenangan kami lebih cocok," kata Henderson dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu.
Gelandang timnas Inggris ini mengatakan, pada laga di Otkrytiye Arena itu, timnya kecolongan gol yang sangat mudah. Menurutnya, gol lawan yang dibuat oleh Fernando lewta tendangan bebas pada menit ke-23 tak sepatutnya terjadi.
Menurut Henderson, usai dijebol lawan timnya tak lantas tertekan. Justru hasrat menang terus terjaga hingga Philippe Coutinho bisa menyamakan kedudukan delapan menit setelah gol tuan rumah. Sayang, gol pemain asal Brasil itu jadi yang terakhir lahir di laga tersebut
"Kami memberikan gol terlalu mudah meski sebenarnya secara umum kami bertahan dengan baik. Lain kali kami harus lebih berhati-hati," kata Henderson.
Atas hasil ini, Liverpool kini duduk di posisi kedua Grup E dengan dua angka. Mereka tertinggal dari Sevilla yang sudah punya empat angka dari dua laga. Sedangkan Spartak Moskow, meski punya koleksi angka sama dengan Liverpool, klub asal Rusia ini harus puas duduk di peringkat ketiga.