REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- General Manager Pertamina Marketing Operasional Regional VII Wilayah Sulawesi Joko Pitoyo mengimbau masyarakat yang mampu untuk tidak menggunakan elpiji bersubsidi atau elpiji 3 kg.
"Produk itu (elpiji 3 kg) ada tulisannya untuk masyarakat miskin, malulah menggunakan elpiji bersubsidi," kata Joko Pitoyo usai menemui Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu (27/9).
Ia menjelaskan meski belum ada pembatasan, elpiji 3 kg adalah bahan bakar subsidi dan diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang berpenghasilan maksimal Rp 1,5 juta per bulan. Masyarakat yang mampu menurut Joko, harusnya beralih ke Bright Gas (produk elpiji non-subsidi).
Terkait pertemuan dengan Gubernur Sulsel untuk mempromosikan dan mensosialisasikan penggunaan Bright Gas ini, pihak Pertamina MOR VII Wilayah Sulawesi turut menggandeng Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
"Kami bersama Pemerintah Daerah mensosialisasikan dan mengimbau agar para pegawai negeri sipil (PNS) menggunakan Bright Gas," ujarnya.
Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta agar Pertamina MOR VII merencanakan peluncuran Bright Gas secara besar-besaran untuk memperkenalkannya kepada masyarakat.
"Buat pencanangannya, koordinasi dengan dinas, kita dukung Pertamina," katanya.