Jumat 06 Oct 2017 18:00 WIB

Istana Siak Tujuan Favorit Wisatawan

Istana Siak
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Istana Siak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah memasuki bagian dalam istana, pengunjung akan melihat keseluruhan aksesori Istana Siak dari masa ke masa. Misalnya, setelah memasuki ruang istana yang pertama akan dilihat adalah patung replika manusia. Patung-patung ini merupakan gambaran keadaan zaman dulu saat sang sultan sedang duduk diapit oleh pengawal dan wakil-wakilnya.

Beberapa langkah dari patung, pengunjung akan bisa melihat ruang makan yang desainnya mewah sekali. Ruangan ini dikelilingi oleh cermin-cermin besar dan berbagai keramik yang berusia ratusan tahun dan merupakan peninggalan asli dari Kerajaan Siak. Selain itu, pengunjung akan melihat sebuah cermin milik permaisuri yang terbuat dari kristal.

Semua barang peninggalan Kerajaan Siak yang tersimpan di istana ini kondisinya masih sangat bagus. Semua disimpan rapi di dalam kotak kaca yang terkunci rapat. Di masing-masing barang disiapkan pula penjelasan singkat mengenai barang tersebut.

Pemerintahan Sultan Syarif Kasim berakhir sejak menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Saat itu, Sultan Syarif Kasim pun ikut mengibarkan bendera di depan Istana Siak dan kemudian pergi ke Jakarta untuk menemui Presiden Sukarno dan menyatakan ikrarnya kepada NKRI sembari menyerahkan mahkota kerajaan dan uang sebesar 10 ribu gulden.

Seiring dengan berakhirnya pemerintahan di Kerajaan Siak, istana ini pun dialihfungsikan sebagai tempat wisata untuk mengajak pengunjung melihat kebesaran dan kemegahan Kerajaan Siak tempo dulu. Untuk masuk ke dalam kawasan istana, pengunjung diharuskan membeli tiket terlebih dahulu. Tempat penjualan tiket terletak persis di depan gerbang masuk.

Untuk wisatawan domestik, cukup membayar sebesar Rp 3.000 (dewasa) dan Rp 2.000 (anak-anak). Sedangkan, untuk wisatawan mancanegara dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu (dewasa) dan Rp 5.000 (anak-anak).

Karena istana ini mengedepankan kebersihan, meski sudah membayar, pengunjung harus melepaskan alas kaki agar bisa melanjutkan perjalanan menuju pintu utama istana. Alas kaki kita dititipkan di tempat yang sudah disediakan setelah mengisi buku kunjungan tamu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement