Jumat 06 Oct 2017 18:30 WIB

Sikap Muslim Menghadapi Cobaan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Pertobatan yang sungguh-sungguh dan disertai penyesalan pasti diterima Allah SWT.
Foto: Blog.febc.org
Pertobatan yang sungguh-sungguh dan disertai penyesalan pasti diterima Allah SWT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Djazuli Ruhan Basyir, saat mengisi kajian Islam yang diadakan Majelis Taklim Babussa lam di Masjid at-Taqwa Kompleks Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat, belum lama ini menjelaskan, ujian kesulitan adalah yang paling ringan.

Mengapa demikian? Sebab, ujian tersebut tidak hanya dialami oleh orangorang mukmin, tetapi juga orang kafir. Banyak manusia yang berhasil menjalani ujian kesulitan dengan baik, meski mereka tidak beriman kepada Allah SWT.

Akan tetapi, sedikit sekali orang kafir yang mampu melewati ujian kesalahan karena tidak adanya hidayah yang me reka terima dari Allah SWT. Akibatnya, mereka terus saja mengulangi kesalahan dan dosa yang sama dari waktu ke waktu.

Sepanjang hidup mereka dihabiskan dalam kubangan kekufuran dan kesyirikan kepada Allah SWT. Begitu pula halnya dengan ujian kesenangan. Menurut Djazuli, tidak sedikit manusia yang terlena oleh berbagai kesenangan dunia yang mereka rasakan sehingga mereka pun lupa kepada Allah SWT.

Untuk menghadapi berbagai ujian tersebut, ada beberapa sikap yang harus dilakukan seorang Mukmin. Yang pertama adalah tetap merasa yakin atau optimistis bahwa akan datang pertolong an Allah kepada kita. Yang kedua, segera mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun setiap kali mendapat musibah. Sikap selanjutnya adalah ber tawakal kepada Allah. Hal itu seperti yang diperintahkan Allah dalam Alquran. "(Dialah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang muk min bertawakal kepada Allah saja." (QS: at-Taghabun [64]: 13).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement