REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) menyatakan permintaan minyak dunia akan tumbuh pada "kecepatan yang sehat" dalam lima tahun ke depan. Hal ini melihat energi terbarukan yang menunjukkan ekspansi tercepat dari semua jenis energi.
Sekertaris Jendral OPEC, Mohammad Barkindo mengatakan permintaan minyak mentah diprediksi akan naik rata-rata 1,2 juta barel per hari sampai tahun 2022 dan melambat menjadi 300 ribu barel per hari pada 2035 sampai 2040. "Pangsa bahan bakar fosil dalam campuran energi global akan turun di bawah 80 persen pada 2020 dan menjadi turun lagi 75,4 persen pada tahun 2040," ujarnya di Kuwait.
Menurutnya bahan bakar sumber energi seperti sumber angin, matahari, panas bumi dan fotovoltaik akan menjadi energi yang tumbuh paling cepat. Kesemuanya meningkat rata-rata 6,8 persen per tahun dari tahun 2015 sampai 2040, meskipun masih menyumbang kurang dari 5,5 persen dari total campuran energi dunia pada tahun 2040.
Barkindo mengatakan prospek permintaan minyak disebabkan OPEC dan produsen sejenisnya berupaya membuat harga minyak mentah mencapai tingkat puncaknya di 2014 lalu. OPEC, Rusia dan pemasok lainnya akan memperpanjang pengurangan produksi yang akan berakhir Maret mendatang.
"Prospek jangka menengah untuk permintaan minyak meningkat signifikan pada 2022 dengan kenaikan tahunan rata-rata yang sehat. Dalam campuran energi global kita dapat melihat bahan bakar fosil mempertahankan peran dominannya meskipun keseluruhan saham menurun sampai tahun 2040," ujar Barkindo.
Pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak diperkirakan tumbuh 1,45 juta barel per hari di tahun ini. Indikasi pasar minyak membaik dengan cepat yang menyebabkan persediaan minyak di negara maju mencapai 838 juta barel di atas rata-rata-nya selama lima tahun.
Mempertahankan kelestarian stabilitas pasar di tahun 2018 merupakan persyaratan mutlak bagi investasi untuk dapat menutupi permintaan minyak ke depannya. Di luar perkiraan dan momentum positif saat ini, masih ada kebutuhan mendasar untuk memastikan stabilitas yang berkelanjutan, sehingga pasar ketika persediaan yang diperlukan ditarik, tidak macet pendistribusiannya.