REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, berencana mengabadikan nama penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal usai laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 1 Indonesia. Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Selasa mengaku masih menimbang beberapa masukan terkait rencana tersebut, seperti membuat patung, nama stadion atau tribun penonton.
"Ada yang memberikan masukan bikin patung, nama jalan, nama stadion, dan tribun Choirul Huda. Kami masih memikirkan itu, karena prestasi Choirul Huda," kata Fadeli yang juga sempat takziah ke rumah duka, Jalan Basuki Rahmad 66 Lamongan.
Ia mengatakan, rencana itu agar namanya tidak lekang oleh waktu. Choirul Huda layak dikenang sebagai pahlawan warga Lamongan yang mengangkat nama tim Persela.
Fadeli mengaku, meninggalnya kiper andalan tim kebanggaan warga Kabupaten Lamongan itu kini juga menjadi perhatian dunia dan mendapat simpati dari berbagai pemain sepak bola dunia. Ia juga telah memensiunkan kostum nomor punggung 1, yakni kostum yang tidak pernah lepas dipakai Choirul Huda yang juga putra asli Kabupaten Lamongan
Choirul Huda berpulang usai berbenturan dengan bek Persela, Ramon Rodrigues, pada menit ke-44 laga melawan Semen Padang, yang berakhir 2-0 untuk tuan rumah, di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu sore. Sebelum mengembuskan nafas terakhir, pemain bertinggi badan 181 centimeter itu sempat tidak sadarkan diri di lapangan dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sugiri, Kabupaten Lamongan, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.