Ahad 22 Oct 2017 06:32 WIB

Turki Kecam Serangan Bom Afghanistan

Rep: Idealisa Masyrafina, Kamran Dikarma/ Red: Elba Damhuri
Bendera Turki
Foto: worldatlas.com
Bendera Turki

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Turki mengecam serangan bom bunuh diri yang terjadi pada Jumat (20/10) di dua masjid Afghanistan. Turki pun menyampaikan belasungkawa terhadap para korban tewas dan luka dalam serangan tersebut.

"Kami mendengar dengan duka bahwa banyak korban tewas dan terluka dalam serangan di masjid di Provinsi Kabul dan Ghor di Afghanistan. Kami mengecam serangan teroris yang mengerikan ini, yang menargetkan tempat-tempat suci dan perdamaian sosial di Afghanistan," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan yang dirilis tak lama setelah serangan bom terjadi, dikutip laman Anadolu Agency.

"Kami ingin rahmat Allah SWT atas mereka yang kehilangan nyawanya, pemulihan yang cepat kepada korban luka, dan menyampaikan belasungkawa kami kepada pemerintah dan rakyat Afghanistan," ujar Kementerian Luar Negeri Turki menambahkan dalam pernyataannya.

Dua masjid di Afghanistan menjadi sasaran serangan bom bunuh diri pada Jumat (20/10). Insiden ini menewaskan sedikitnya 63 orang.

Bom bunuh diri pertama menyerang sebuah masjid Suni di Provinsi Ghor. Bom meledak tepat ketika warga di sana tengah menunaikan shalat Jumat. Sebanyak 33 orang dilaporkan tewas pascainsiden tersebut.

Sedangkan, serangan bom kedua menyerang sebuah masjid Syiah di Kabul. Pelaku, berdasarkan keterangan pejabat setempat, masuk ke dalam masjid dan kemudian meledakkan dirinya. Ledakan menyebabkan 30 orang tewas dan 45 lainnya luka-luka.

Kelompok yang menyebut diri sebagai bagian dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengatakan, pihaknya adalah pelaku serangan terhadap Masjid Imam Zaman di Kabul. Namun mereka tidak memberikan bukti untuk klaim itu. Hingga kini, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dari klaim ISIS ini.

ISIS sudah sering melancarkan serangan terhadap masjid-masjid Syiah di Afghanistan. Dengan dua serangan terbaru ini, jumlah korban yang tewas akibat serangan bom di seluruh Afghanistan pekan ini saja sudah mencapai 176 orang.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghnai pun segera mengecam dan mengutuk keras serangan bom yang menewaskan jamaah di dua masjid tersebut. "Serangan hari ini menunjukkan bahwa para teroris sekali lagi melakukan serangan berdarah, tetapi mereka tidak akan mencapai tujuan jahat mereka dan menabur perselisihan di antara rakyat Afghanistan," ujarnya.

Serangan baru tersebut menyebabkan sedikitnya 176 orang terbunuh dalam serangan bom di seluruh negeri minggu ini. Seorang saksi mata mengatakan, adegan penyerangan yang terjadi di Masjid Imam Zaman di barat Kabul ini tampak seperti "garis depan".

Saksi lain, Mahmood Shah Husaini, mengatakan, orang-orang sedang berdoa ketika pelaku meledakkan bahan peledaknya. Penyerang tersebut dilaporkan telah melepaskan tembakan saat jamaah berkumpul untuk shalat Jumat sebelum meledakkan bom.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan, para penyidik kini sedang bekerja di lokasi kejadian untuk menentukan sifat dari ledakan tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan Afghanistan, serangan kali ini juga menewaskan seorang komandan milisi pro-pemerintah.  (Editor: Setyanavidita Livikacansera)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement