REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim papan atas Liga 1, Bali United, optimistis bisa memenuhi persyaratan untuk lisensi klub profesional dengan standar Federasi Sepak bola Asia (AFC). Bali United punya waktu hingga awal tahun depan untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Bali United menyatakan telah mengantongi lisensi klub profesional dengan standar AFC, kendati terdapat sejumlah catatan. Kepastian itu didapat setelah surat yang diterima manajemen Bali United dari PSSI.
"Ya, Bali United sudah resmi mendapatkan lisensi AFC walaupun masih ada sedikit kekurangan yang harus kami lengkapi,” kata CEO Bali United Yabes Tanuri dilansir dari laman resmi Bali United, Jumat (27/10).
Berdasarkan pengumuman yang diunggah dalam laman resmi Bali United, kekurangan yang harus dilengkapi oleh Bali United terkait dengan kriteria B. Manajemen Bali United punya waktu hingga Januari 2018 untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Dalam kriteria B, ada delapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh ketiga klub. Terutama masalah kelengkapan fasilitas infrastruktur untuk penyandang disabilitas.
“Kami yakin akan segera melengkapi kekurangan tersebut sebelum waktu tenggang yang ditentukan,” kata Yabes.
Pengumuman Bali United memerinci, ada tiga poin keputusan dalam surat tersebut. Pertama, Club Licensing Committee (CLC) telah menyetujui untuk menerima permohonan lisensi klub profesional dari klub Bali United.
Dalam poin pertama itu juga menyebutkan CLC memberikan lisensi klub profesional kepada tim Bali United. Kedua, ada hal yang masih harus dilengkapi manajemen Bali United yaitu terkait kekurangan di kriteria B.
Ketiga, atau poin terakhir, CLC memerintahkan kepada Club Lisence Departement untuk memberikan keputusan ini kepada Komite Eksekutif PSSI untuk dipastikan pelaksanaannya.
Sebelumnya, Bali United bernama Persisam Putra Samarinda. Yabes pun mengaku sangat bersyukur karena Bali United akhirnya mengantongi lisensi AFC, kendati dengan catatan. “Ini semua hasil kerja keras semua pihak di klub ini,” kata dia.
Yabes juga mengatakan lisensi ini bukan berarti Bali United melupakan perburuan gelar. Dia tetap mengingatkan penggawa Serdadu Tridatu untuk tetap fokus di tiga pertandingan sisa Liga 1.
Sebelumnya, ada lima aspek yang harus dipenuhi klub agar mendapatkan lisensi klub profesional. Kelima aspek itu adalah legalitas, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia dan administrasi, dan sporting (pembinaan usia dini). Lisensi itu diperlukan agar klub bisa berkompetisi di kancah Asia tahun depan.
Indonesia pada 2018 mendapatkan jatah satu klub untuk tampil di babak play-off Liga Champions Asia dan dua jatah langsung tampil di Piala AFC. Dalam aturan AFC, mereka akan melihat posisi klub yang berada pada peringkat satu sampai sembilan dari hasil kompetisi masing-masing negara. Posisi teratas akan menjadi prioritas dengan syarat harus memenuhi lisensi AFC.
PSSI meloloskan uji lisensi klub profesional bagi dua kesebelasan dari Liga 1 2017. Dua kesebelasan tersebut yakni, Arema FC dan Persib Bandung. Lisensi itu membuat dua klub tersebut berhak tampil di kompetisi level Asia pada 2018.
PSSI juga menyatakan tiga klub, yakni Bali United, Madura United dan Persija Jakarta sebenarnya sudah lolos verifikasi lisensi profesional AFC, tetapi masih dengan catatan. Keadaan itu berbeda dengan Arema FC dan Persib Bandung yang berhak menerima lisensi AFC tanpa pengecualian.