Senin 30 Oct 2017 17:30 WIB

Muslim Kuba Beri Contoh Terbaik tentang Islam

 Muslim Kuba mendengarkan pembacaan ayat suci Alquran usai makan Iftar atau buka puasa bersama di Havana, Cuba, Jumat (3/8).   (Desmond Boylan/Reuters)
Muslim Kuba mendengarkan pembacaan ayat suci Alquran usai makan Iftar atau buka puasa bersama di Havana, Cuba, Jumat (3/8). (Desmond Boylan/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamal adalah perwakilan informal komunitas Muslim Santiago yang terdiri dari sekitar 30 orang Kuba dan 90 mahasiswa asing. Dia bekerja di sebuah kantor pemerintahan. Tugas nya adalah mengamati perkembangan Muslim di negeri tersebut dan mendukung keperluan mereka untuk menjalankan keya kinan.

"Kami mencoba untuk memberikan contoh terbaik tentang Islam, karena saat ini ada banyak pesan negatif di media. Orang-orang menggeneralisasi, berpikir, 'Jika Anda seorang Muslim, Anda pasti seorang teroris'."jelas dia.

Islam adalah agama damai. Pesan tersebut bukan untuk mengajak non-Muslim memeluk Islam, tetapi agar mereka bisa hidup dengan nyaman bersama dengan umat Islam.

Jamal mengatakan kebebasan beragama dihormati berdasarkan hukum Kuba. "Masalah biasanya berasal dari pihak berwe nang di tempat-tempat yang menafsirkan undangundang dengan cara mereka sendiri. Karena undang-undang jelas mengatur, orang tidak dapat didiskriminasi karena perbedaan ras, agama atau warna kulit," kata dia.

Beberapa mualaf wanita yang mengenakan jilbab menghadapi keberatan dan diskriminasi dari pihak berwenang di tempat kerja atau universitas mereka. Situasi seperti itu biasanya diselesaikan melalui diskusi dan penjelasan tentang Islam.

Jorge Miguel Garcia, yang nama muslimnya adalah Khaled, adalah pemilik kafe di Santiago. Tempatnya bekerja kerap dimanfaat kan untuk pertemuan informal komunitas Muslim dan populer dengan orang-orang Kuba yang tidak beragama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement