Kamis 02 Nov 2017 16:12 WIB

Akan Seperti Apa Konsep Penataan Tanah Abang?

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno memberikan keterangan kepada media seusai apel Mantap Praja Jaya 2017 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno memberikan keterangan kepada media seusai apel Mantap Praja Jaya 2017 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan rapat pemantapan persiapan penataan kawasan Tanah Abang, Kamis (2/11) di Gedung Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat. Hasil pertemuan ini akan dilaporkan kepada Gubernur Anies Baswedan pada Jumat. "Seandainya disetujui kita akan umumkan besok penataan yang merupakan breakthrough, inovasi, dan juga kita libatkan seluruh stakeholders," kata Sandi di Gedung Balai Kota, Kamis (2/11).

Menurut Sandi, ini merupakan solusi sementara, sebab pengembangan kawasan Tanah Abang harus berorientasi pada transit oriented development (TOD). "Pembangunan berbasis transit. Tapi menuju ke sananya ini kita harus punya strategi jangka pendek dan jangka menengah," kata dia.

Ia meminta semua pihak untuk bersabar. Menurut Sandi, konsep itu akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan untuk langsung dieksekusi. "Mohon sabar. Give us a couple of days. Dalam satu dua hari ini kami akan umumkan mudah-mudahan bisa langsung diterapkan solusi jangka pendeknya," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan segera menata pedagang kaki lima (PKL) yang kembali memenuhi kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penataan diproyeksikan untuk jangka panjang agar PKL yang ditata tidak kembali ke jalan dan membuat kesemrawutan.

Anies mengaku telah menyiapkan rencana untuk penataan pedagang tersebut. "Ada terobosan menarik, tetapi kita kan enggak cerita rencana. Kita laporkan kalau sudah eksekusi," kata dia di Balai Kota, Senin (30/10).

Menurut dia, penyelesaian kesemrawutan Tanah Abang tak bisa hanya dengan berpikir jangka pendek. Persoalan itu tidak muncul saat ini saja, tetapi sudah bertahun-tahun dan selalu berulang. Perlu ada solusi permanen dan jangka panjang untuk menyelesaikannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement