Senin 06 Nov 2017 13:20 WIB

Trump Kecam Penembakan di Gereja Texas

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Elba Damhuri
 Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump berdiri bersama Wapres Mike Pence dan istri mengheningkan cipta untuk mengenang para korban penembakan massal di Las Vegas, di halaman Gedung Putih, Washington, Senin (2/10).
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump berdiri bersama Wapres Mike Pence dan istri mengheningkan cipta untuk mengenang para korban penembakan massal di Las Vegas, di halaman Gedung Putih, Washington, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Presiden AS Donald Trump mengecam penembakan mematikan yang terjadi di gereja First Baptist di Sutherland Springs, sekitar 30 mil dari San Antonio, Texas, pada Ahad (5/11). Ia menyebutnya sebagai tindakan kejahatan, karena korban sedang berada di tempat peribadatan yang suci.

Trump yang saat ini berada di Tokyo mengaku telah berbicara dengan Gubernur Texas Greg Abbott. Ia menyatakan negara bagian itu mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Trump akan terus mengikuti perkembangan insiden ini dengan seksama, selama dia bepergian ke Asia.

Sedikitnya 26 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke gereja tersebut. Pelaku berhasil teridentifikasi bernama Devin Patrick Kelley berusia 26 tahun.

Penyidik mengatakan dalam sebuah konferensi pers, korban berusia antara lima sampai 72 tahun. Korban telah dibawa ke rumah sakit karena luka mulai dari yang ringan hingga yang sangat parah.

"Kami telah menerima beberapa pasien dari penembakan tersebut," ujar Megan Posey, juru bicara Pusat Medis Connally Memorial di Floresville, kepada Fox News. Beberapa korban dibawa ke Pusat Kesehatan Angkatan Darat Brooke di San Antonio.

Penembakan ini, menurut Gubernur Greg Abbott, merupakan insiden paling mematikan dalam sejarah Texas. Namun, motif penembakan sementara masih belum diketahui. Pelaku juga tampaknya tidak terkait dengan kelompok teroris terorganisasi.

Sekitar pukul 11.20 pagi, Kelley tiba di sebuah pompa bensin Valero di seberang Gereja First Baptist. Ia mengenakan perlengkapan taktis hitam dan rompi balistik. Dia menyeberang jalan dan mulai menembaki gereja tersebut, dengan senapan AR Ruger. Kelley kemudian memasuki bangunan itu dan terus menembak.

Saat ia berhadapan dengan seorang warga yang membawa senjata, ia melarikan diri. Kelley kemudian ditemukan tewas, kira-kira lima mil jauhnya di Guadalupe County. Tidak jelas apakah Kelley dibunuh oleh polisi dan penduduk setempat atau bunuh diri

Pejabat mengatakan 23 orang ditemukan tewas di dalam gereja, sementara dua lainnya ditemukan tewas di luar. Selain itu, satu orang tewas saat sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Salah satu dari mereka yang terbunuh adalah Annabelle Pomeroy (14 tahun), putri pendeta gereja tersebut.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement