REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astratel Nusantara (Astra Infra) mengaku akan menunggu tawaran resmi PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk menjual Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi I B dan I C (Cipinang - Jakasampurna).
Direktur Utama Astra Toll Road Astra Infra Wiwiek D Santoso mengatakan sejauh ini pihaknya baru mendengar kabar dijualnya ruas tol yang baru diresmikan itu dari media massa. "Dari Waskita sendiri belum ada yang mengirimkan surat ke kami. Jadi ya tunggu saja suratnya dari Waskita," katanya di Jakarta, Rabu (8/11).
Wiwiek menuturkan, jika ditanya apakah ada minat untuk membeli jalan tol tersebut, tentu ada ketertarikan. Namun, ia mengaku masih harus melakukan kajian mendalam mengenai kelayakan dan potensi perkembangannya ke depan.
Ia juga mengaku belum tahu apakah BUMN konstruksi itu akan menjual jalan tol tersebut berupa paket keseluruhan atau per ruas jalan tertentu. "Kami belum tahu, jadi kita tunggu saja, kita tunggu surat dari Waskita," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian sebagian jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jumat (3/11), yang diharapkan akan mempermudah akses warga Bekasi dan sekitarnya menuju Jakarta dan sebaliknya.
Pengoperasian Tol Becakayu seksi I B dan I C sepanjang 8,26 kilometer di Bekasi Barat, akhirnya dilakukan setelah proyek tersebut berhenti selama 21 tahun karena Surat Perintah Kerja ini sudah diberikan sejak 1996. Proyek jalan tol itu dikerjakan lagi sejak awal tahun 2015 dan sekarang sudah selesai.
Tol Becakayu dibangun dan dioperasikan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (98,97 persen) dan PT Jasa Marga Tbk (1,03 persen). Sejak PT Waskita Toll Road mengakuisisi KKDM pada 2014, pengerjaan ruas Tol Becakayu mengalami perkembangan signifikan.
Jalan layang yang membentang dari Tambun dan Bekasi hingga Kampung Melayu sepanjang 23,76 kilometer itu bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya.