Ahad 12 Nov 2017 17:28 WIB

Pertamina: Nelayan Lebih Hemat Beralih ke BBG

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Petugas memeriksa mesin perahu berbahan bakar gas bantuan PT Pertamina (Persero).
Foto: Aji Styawan/Antara
Petugas memeriksa mesin perahu berbahan bakar gas bantuan PT Pertamina (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) membagikan 2.005 Paket Konverter Kit untuk nelayan kecil di Kabupaten Cilacap untuk tahun 2017. Pembagian Paket Perdana Konverter Kit dinilai Pertamina sebagai upaya agar para nelayan bisa lebih hemat dalam ongkos produksinya dibandingkan memakai Bahan Bakar Minyak (BBM).

SVP Non-Fuel Marketing Pertamina Basuki Trikora Putra menyampaikan bahwa Pertamina terus mendukung program Pemerintah dan memberikan upaya terbaik dalam setiap penugasan yang diberikan oleh Pemerintah termasuk program konversi BBM ke BBG kepada nelayan kecil ini.

"Distribusi Paket Perdana LPG 3 Kilogram (Kg) kepada nelayan kecil di Cilacap bentuk dukungan Perpres No 126/2015 tentang: Penyediaan, dan Penetapan Harga LPG untuk kapal perikanan Bagi Nelayan Kecil," ujar Basuki melalui keterangan tertulisnya, Ahad (12/11).

Basuki menilai pemanfaatan LPG 3 Kg bagi nelayan kecil akan memberikan dampak positif kepada masyarakat terutama untuk nelayan yaitu penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantu ekonomi masyarakat nelayan menjadi lebih baik, lebih ramah lingkungan, serta dapat mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

Basuki menambahkan program Konversi BBM Ke Bahan Bakar Gas (BBG) Untuk Nelayan Kecil ini juga dapat mempermudah pekerjaan sehingga tidak perlu lagi jauh-jauh ke tasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk membeli bensin, dan lagi menghemat biaya bahan bakar.

Di satu sisi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menilai konversi dari BBM ke BBG bagi nelayan dilakukan agar nelayan tak perlu lagi ketergantungan dengan BBM yang harganya lebih mahal dibandingkan BBG. Hal ini juga dilakukan agar ongkos produksi nelayan menjadi lebih hemat.

Alokasi anggaran yang tersedia pada tahun 2017 dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM senilai Rp 120,92 miliar. Ini untuk pendistribusian Paket Perdana Konverter Kit sebanyak 17.081 paket yang akan dibagikan untuk nelayan di 28 Kabupaten/Kota di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement