Jumat 03 Oct 2025 14:19 WIB

Pertamina: Penggunaan Etanol di BBM Sudah Praktik Global, Tekan Emisi Karbon

Etanol berasal dari tumbuhan seperti tebu atau jagung.

BBM non Subsidi
Foto: Pertamina
BBM non Subsidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penggunaan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) merupakan 'best practice' yang telah diterapkan secara internasional. Hal itu penting untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

“Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global,” ucap Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Implementasi etanol, kata dia, terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian.

Roberth menjelaskan etanol berasal dari tumbuhan seperti tebu atau jagung, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil murni.

Dengan mencampurkan etanol ke dalam BBM, lanjutnya, emisi gas buang kendaraan bisa berkurang sehingga kualitas udara lebih baik.

Ia pun memaparkan bahwasanya penggunaan etanol dalam BBM terbukti menjadi standar di banyak negara, seperti Amerika Serikat.

AS, melalui program Renewable Fuel Standard (RFS), telah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum E10 (10 persen etanol) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement