REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Kementerian Agama menggelar pembukaan International Islamic Education Expo (IIEE) di Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/11) malam. Dalam acara ini, para tokoh agama dari berbagai organisasi Islam membacakan "Deklarasi Serpong".
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, pembacaan Deklarasi Serpong ini dipimpin oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof Kamarauddin Amin. Setidaknya ada enam tokoh agama yang diberikan kesempatan untuk membacakan deklarasi tersebut, di antaranya dari tokoh NU, Muhammadiyah, Persis, dan Al Khairot.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa salah satu isi dari deklarasi tersebut yaitu untuk menguatkan komitmen bersama dalam menjadikan Islam wasathiyah (moderat) di Indonesia. "Isi dari Deklarasi Serpong. Pertama bagaimana kita menjadikan Islam yang wasathiyah, Islam yang rahmatal lil alamin sebagai pedoman untuk menyebarkan Islam moderat," ujar Menteri Lukman dalam sambutannya.
Menurut dia, Islam moderat harus selalu dijaga oleh generasi Muslim saat ini. Karena, Islam moderat merupakan warisan dari ulama-ulama terdahulu. "Ini harus dirawat bersama karena ini sesungguhnya yang telah diwariskan pendahulu kita. Islam yang moderat, Islam yang tidak berlebihan," ucapnya.
Sementara, sebelumnya Kamaruddin telah menjelaskan bahwa deklarasi tersebut bertujuan untuk menyuarakan Islam Indonesia yang moderat, toleran, dan multikultural kepada dunia. Menurut dia, Deklarasi Serpong dilakukan untuk menyuarakan bahwa Islam Indonesia tidak boleh dieksploitasi untuk tercapainya tujuan-tujuan tertentu, apalagi tujuan politik.
Kamaruddin mengatakan bahwa gagasan Deklarasi Serpong ini terinspirasi oleh The Aman Message atau Risalah Aman, Jordania. Meski negaranya tidak sebesar Indonesia, Jordania mampu berbicara mewakili muslim di panggung Internasional melalui risalah tersebut.
Kita memiliki harapan yang sama terhadap deklarasi ini, guna menunjukan eksistensi Indonesia di bidang Pendidikan Islam pada dunia Internasional, kata Kamaruddin.