REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Empat pesawat bantuan mendarat di Sanaa, Yaman, pada Senin (27/11) waktu setempat. Bantuan ini datang 12 jam setelah juru bicara koalisi pimpinan Arab Saudi Kolonel Turki al-Maliki mengonfirmasi 82 izintelah dikeluarkan untuk bantuan dan misi internasional.
Menurut cicitan perwakilan UNICEF di Yaman Meritxell Relano di Twitter, pesawat UNICEF yang membawa 1,9 juta dosis vaksin juga mendarat di Sanaa. Selain itu juga ada muatan sebanyak 15 ton yang berisi vaksin Penta, BCG, dan PCV, yang paling banyak dibutuhkan untuk melindungi sekitar 600 juta anak-anak Yaman agar terhindar dari difteri, tetanus dan penyakit lainnya.
Menurut AFP yang dikutip Ashar Al-Awsaat, Senin (27/11), selain itu ada tiga pesawat lagi yang membawa pekerja sosial PBB dan staf Palang Merah Internasional juga tiba di kota tersebut.
Kedatangan pesawan bantuan tersebut setelah koalisi mengumumkan membuka kembali pelabuhan Laut Merah di Hodeidah dan bandara Sanaa. Pelabuhan dan bandara tersebut hanya bisa menerima penerbangan bantuan kemanusiaan, bantuan PBB dan juga dari lembaga bantuan kemanusiaan.
Menurut koalisi pimpinan Saudi, bandara tersebut ditutup setelah militan Houthi melepaskan sebuah rudal balistik yang dicegat di bandara Internasional Riyadh dan masuk keYaman melalui pelabuhan Hodeida di mana pihaknya menduga rudal balistik itu berasal dari Iran.
Penutupan bandara sementara dengan harapan akan mencegah adanya penyelundupan senjata, amunisi, bagian rudal dan uang tunai yang secara teratur dipasok oleh antek Iran dan Iran kepada pemberontak Houthi, kata pernyataan dari koalisi.