REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman menyebutkan pertandingan final Liga 2 antara timnya melawan Persebaya Surabaya akan jadi laga final sesungguhnya. Pelatih 59 tahun itu menegaskan, pertandingan ini tak akan berpihak kepada pasukannya, meskipun PSMS berasal klub kampung halaman Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
Djadjang ingin menegaskan rumor yang berkembang selama ini bahwa PSMS mendapatkan 'bantuan' tak terlihat karena Edy berstatus ketua umum PSSI.
"Kita tahu Pak Edy (Rahmayadi) orang Medan dan tidak ada kaitan dengan PSMS," kata Djadjang di Hotel Courtyard, Bandung, Senin (27/11).
Djadjang menyebut laga antara Ayam Kinantan melawan Bajul Ijo akan berlangsung seru. Kedua tim, kata bekas pelatih Persib Bandung, sama-sama paham kekuatan masing-masing lawan.
Terlebih, pemain PSMS dan Persebaya sama-sama sudah lelah dengan kompetisi Liga 2 yang begitu panjang dan melibatkan banyak klub. Djadjang yakin, pemain Persebaya dan PSMS sama-sama ingin memanfaatkan kesempatan untuk mengakhiri kompetisi dengan gelar juara.
"Karena pasti semua ingin juara. Punya motivasi sendiri untuk meraih titel nomor satu di Liga 2," ujar Djadjang.
Djadjang mengantisipasi taktik permainan yang diprediksi ketat ini sampai babak perpanjuangan waktu. Djadjang akan memperhatikan pemain-pemain yang akan ia turunkan untuk menjaga stamina permainan tim. Bahkan Djadjang juga sudah mempersiapkan pertandingan sampai babak adu penalti.