REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pemilik jasa perhotelan di Bali telah bersepakat untuk memberikan potongan harga kepada wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Agung. Hariyadi mengaku, peristiwa tersebut juga memberikan dampak pada industri perhotelan di Bali.
"Dampaknya cukup besar ya karena bandara sampai ditutup. Tentunya ini force majeure dan kita pahami itu. Sehingga, rekan-rekan di Bali juga sudah bersepakat untuk memberikan diskon harga untuk tamu-tamu yang tertahan di Bali," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/11).
Ia mengaku, belum mendapatkan laporan terbaru mengenai penurunan tingkat hunian setelah peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung. "Tapi boleh dibilang kalau tidak ada demand yang masuk ya tentu stagnan sekali," ujar Hariyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Hariyadi mengaku, jika nanti kondisi Gunung Agung sudah kembali normal, asosiasi akan melakukan upaya pemulihan bisnis dengan penyebaran informasi melalui media. "Kita akan suarakan dan kampanyekan bahwa Bali sudah pulih kembali nanti," ujarnya.