Senin 04 Dec 2017 16:00 WIB
Ulama Nusantara

Warisan Intelektual yang Berharga

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- KH Mahfuzh merupakan sosok penulis yang piawai. Ada banyak buku karya beliau yang berkenaan dengan beragam topik seputar Islam. Semuanya tersaji dalam bahasa Arab. Buku Hasyiyah at-Tarmasi (2011) menyebutkan, KH Mahfuzh mewariskan tidak kurang dari total 19 kitab.

Ada banyak karya beliau yang masih dipelajari hingga saat ini di pesantren-pesantren. Misalnya, Minhaj dzawi an-Nazar, yang membahas soal tata bahasa Arab. Buku tersebut juga berisi komentar-komentar KH Mahfuzh terhadap gagasan-gagasan dari Bayquni.

Namun, karya KH Mahfuzh yang paling monumental ialah Mawhiba dhi al-fadl. Karya itu terdiri atas empat jilid yang merupakan pembahasan menyeluruh atas fikih Mazhab Syafi'i. KH Mahfuzh juga menyertakan komentar-komentarnya atas kitab al-Muqaddima al-Hadramiyyah karangan Abdullah Ba-Fadl.

Menurut Martin van Bruinessen, karya KH Mahfuzh itu termasuk kontribusi yang amat berharga dari Indonesia untuk pustaka fikih di dunia Islam.

Kitab Mawhiba dhi al-fadl jarang dipakai di pesantren-pesantren, tetapi lebih sebagai bahan pembahasan di tengah kiai-kiai senior. Mawhiba dhi al-fadl merupakan salah satu teks yang paling sering dikutip sebagai referensi yang otoritatif dalam fatwa-fatwa ulama Jawa.

Adapun karya KH Mahfuzh lainnya adalah Nayl al-ma'mul, yang membahas soal ushul fikih. Karya itu terdiri atas dua jilid dan isinya banyak mengomentari karya Zakaria Ansari, Lubb al-usul. Selain itu, KH Mahfuzh juga menulis kitab Is`af al-mutali`, yang berisi analisis beliau atas karya Subki, Jam`al-jawami./. 

KH Mahfuzh juga menekuni bidang tilawah Alquran (qiraah). Dalam hal ini, beliau bahkan menulis tidak kurang dari lima kitab yang, antara lain, membahas qiraah Ibnu Katsir, Nafi', Ibn 'Amr, dan Hamzah, serta Qiraah Asyara' atau 10 imam qiraah.

KH Mahfuzh juga menulis dua kitab mengenai sejumlah ulama dan karya-karyanya, yakni Kifayat al-Mustafid li-Ma `alla min al-Asanid dan Al-Saqaya al-Mardiyya fi Asami Kutub Ashabina al-Syafi`iyya.

Pertama, mengkaji ihwal garis sanad dari para penulis teks-teks klasik ke para ulama terdahulu. Adapun yang kedua mengkaji karya-karya mengenai fikih Mazhab Syafi'i dan para penulisnya. Sayangnya, sampai saat ini dua karya tersebut sudah langka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement