REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih bersikeras mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Utusan khusus Palestina untuk Inggris Raya, Manuel Hassassian, mengecam keras rencana kebijakan itu.
Dia menambahkan, AS akan menabuh genderang perang bilamana mewujudkan rencana yang sepihak itu. Sebab, Yerusalem merupakan tanah suci bagi umat Islam dan Kristen sedunia. Pencaplokan Yerusalem oleh Israel akan menyulut amarah global dan semakin meningkatkan tensi konflik.
"Jika dia (Trump) mengatakan niatnya tentang Yerusalem menjadi ibukota Israel, itu berarti telah menafikan solusi dua negara berdaulat (Palestina dan Israel). Dengan begitu, dia mendeklarasikan perang di Timur Tengah. Deklarasi perang melawan 1,5 miliar orang Muslim dan ratusan juta orang Kristen. Mereka (Muslim dan Kristen) tidak akan menerima Tanah Suci menjadi di bawah hegemoni Israel," jelas Hassassian dalam wawancara dengan BBC Radio, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/12).
Seperti diketahui, pada Selasa lalu, pejabat Gedung Putih menegaskan rencana Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Salah satu langkah konkretnya, politikus partai Republik itu telah menyuruh pemindahan kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Baca juga, Palestina Ingatkan AS Agar tak Pindahkan Kedubes ke Yerusalem.