REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Ratusan santri Daarul Qur'an Gaza melakukan aksi menolak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Aksi tersebut dilakukan di halaman Rumah Tahfidz Gaza.
Omar (15 tahun), santri Gaza yang memiliki hafal 30 Juz Alquran, melakukan orasi menolak peryataan Presiden Amerika Serikat tersebut. "Kami Anak-anak generasi Palestina, lahir di Palestina, berhak atas negara Palestina. Jerusalem adalah hak umat Islam dunia, tidak Muslim Palestina, hak prerogatif untuk selamanya, membela Al Quds dan Al Aqsa bagian dari Aqidah kita," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id melalui Humas Daarul Quran, Selasa (12/12).
Aksi ditutup dengan doa. Terlihat mereka membawa spanduk berisi kecaman dan seruan bebaskan kota Jerusalem. Sejak hadirnya pembangunan Rumah Tahfidz di Gaza Palestina akhir 2013, sudah lebih dari 240 anak-anak Gaza meramaikan untuk menghafal Alquran.
Kurang lebih sudah 70 Santri di Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza Palestina berhasil hafal 30 Juz Alquran (Baca Qur'an bil goib) ahkam dan tajwid, uniknya lagi usia rata-rata anak-anak Gaza 8 hingga 19 tahun. Walau kondisi hidup santri dalam ketegangan dan peperangan, akan tetapi para santri tetap berkomunikasi dengan Alquran dan selalu menambah hafalan.