Rabu 13 Dec 2017 04:53 WIB

Cina Kirim Astronot ke Bulan, Trump Ingin Ikut-ikutan Juga

Donald Trump
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Saat China mengerjakan program ambisius perjalanan ke bulan, Presiden Donald Trump pada Senin menjanjikan Amerika Serikat tetap memimpin dalam menjelajah angkasa luar. Trump siap memulai upaya mengembalikan orang Amerika ke bulan.

"Kami adalah pemimpin dan kami akan tetap menjadi pemimpin. Kami akan meningkatkannya berlipat ganda," kata Trump dalam penandatanganan "Perintah Kebijakan Luar Ruangan 1" yang menetapkan landasan untuk tugas ke bulan dengan jangkauan ke Mars.

"Kali ini, kita tidak hanya akan menancapkan bendera kita dan meninggalkan jejak kaki kita. Kita akan membangun landasan untuk tugas terakhir ke Mars," kata Trump. "Mungkin, pada suatu hari, ke banyak dunia di luar sana."

Pada Juni, pejabat antariksa Cina mengatakan bahwa negara tersebut sedang melakukan persiapan awal untuk mengirim seseorang ke bulan. Langkah tersebut menjadi tujuan terakhir dalam program ambisius perjalanan Cina ke bulan.

Upacara penandatanganan Trump untuk instruksi tersebut diikuti mantan astronot bulan yakni Buzz Aldrin dan Harrison Schmitt. Acara juga dihadiri astronot Peggy Whitson yang berada 665 hari di orbitnya di luar angkasa lebih lama dibandingkan wanita Amerika lainnya dan wanita lain di seluruh dunia. Upacara tersebut juga menampilkan batuan bulan berusia 3,8 miliar tahun yang dikumpulkan oleh misi Apollo 17 Schmitt pada 1972.

Trump mengatakan bahwa dia mengambil langkah besar menuju upaya kembali ke takdir kebanggaan Amerika di luar angkasa. "Luar angkasa memiliki begitu banyak hubungan dengan begitu banyak penerapan lainnya, termasuk penerapan pada militer," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.

Trump mengabaikan apa yang telah menjadi tujuan pendahulunya, Barack Obama, pada 2010 lalu. Obama saat itu mendukung rencana untuk mengirim manusia menuju asteroid terdekat dari bumi.

NASA mengatakan dana awal untuk kebijakan baru tersebut akan dimasukkan dalam permintaan anggaran untuk tahun fiskal 2019. "NASA berharap dapat mendukung perintah presiden tersebut, yang secara strategis menyelaraskan pekerjaan kita untuk mengembalikan manusia ke bulan, bepergian ke Mars dan membuka tata surya lebih dalam," demikian Pengelola NASA, Robert Lightfoot, dalam pernyataannya.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement