REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga dan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyambut gembira rencana penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang walaupun masih menjadi wacana. "Ya senang, yang penting kan rapi, bersih, apalagi terjamin keamanannya," kata Karman, penjual makanan di pinggir jalan di Jakarta, Rabu (13/12).
Rencana penutupan jalan untuk 400 Pedagang Kaki Lima (PKL) di respons baik oleh para pedagang. Mereka antusias karena hal itu membantu para PKL lebih leluasa berdagang. "Senang, nanti kan jadi ada pasar jongkok, kumpul jadi satu," ujar seorang pedagang makanan lain bernama Amrin.
Seorang pejalan kaki, Lies juga merasa senang dengan rencana tersebut, karena dengan begitu pejalan kaki akan terhindar dari kecelakaan saat pejalan ingin menyeberang. "Karena terkadang masih saja ada angkutan umum dan pengendara motor yang ugal-ugalan, jadi kita sebagai pejalan kaki suka takut," kata Lies.
Berbeda dengan pendapat seorang pejalan kaki lain, Kiki menyarankan untuk mengkaji lagi rencana itu karena menurut dia jalan itu punya hajat orang banyak. "Masalahnya jalan yang ditutup itu istilahnya punya hajat orang banyak jadi kalau harus ditutup coba dijelaskan bagaimana nantinya penggunaan jalan, akan dialihkan ke mana," ujar Kiki.
Hanya beberapa pedagang yang tahu tentang rencana penutupan jalan di kawasan Tanah Abang. Selebihnya masih banyak PKL yang belum mengetahui hal ini. Sementara itu, masih belum ada informasi lebih lanjut terkait apakah wacana ini akan dilaksanakan ataukah tidak dan kalaupun dilaksanakan kapan rencana penutupan jalan yang dibuat oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga terlaksana atau tidak.