REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setiap malam tahun baru, Harian Republika rutin menggelar zikir nasional dan tabligh akbar. Hal itupun mendapat apresiasi positif dari Ustaz Wijayanto.
Ustaz Wijayanto mengatakan, kegiatan yang serentak digelar di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta itu sekaligus menjadi momen refleksi dan resolusi bagi masyarakat. "Kegiatan itu juga merupakan media untuk menambah ilmu dan bersilaturahmi," ucapnya kepada Republika.co.id, Senin (18/12).
Terkait budaya tahun baru di Indonesia yang kerap diisi dengan kegiatan pesta tahun baru, dia menilai, kegiatan yang identik dengan hura-hura itu hanya dapat dilawan dengan membuat budaya sendiri. Dia pun mengaitkan hal ini dengan teori budaya.
"Sebuah budaya hanya dapat dilawan dengan budaya," kata dia. Oleh karena itu, lanjut dia, jika kita tidak cocok dengan budaya asing maka kita harus membuat budaya sendiri.
Dia mencontohkan, dalam musik, seumpama kita tidak suka dengan lirik atau aransemenya, maka kita dapat menciptakan musik-musik islami. Hal itu juga berlaku dalam melawan budaya pesta tahun baru.