REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kantor Wilayah Kementerian Agama DI Yogyakarta baru saja meluncurkan sejumlah aplikasi e-goverment. Salah satunya yaitu layanan untuk mengurus pernikahan yang biasanya memakan waktu lama karena harus berulang kali mengisi data manual.
"Jika konvensional atau manual, orang butuh waktu 30 menit lebih hanya mengisi data, kini hanya mengetik nomor induk kependudukan (NIK) di KTP, seluruh dokumen sudah terisi," kata Kakanwil Kemenag DIY, Lutfi Hamid di Gebyar Kerukunan 2017 di GOR UNY, Senin (18/12).
Dokumen itu pun sudah bisa diakes desa, KUA dan Dukcapil tiap kecamatan maupun kabupaten. Selain mempermudah masyarakat, ia meyakini layanan ini akan memperkecil kemungkinan kesalahan atau kekeliruan data dari pasangan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengapresiasi Kanwil Kemenag DIY yang telah memulai e-goverment. Ia menilai, selain ekeftivitas dan efisiensi, sistem ini sekaligus jadi filter agar bekerja sesuai jalur, aturan dan regulasi.
"Karena sistem yang baik, apalagi ini berbasis elektronik, penyimpangan-penyimpangan yang dulu boleh jadi terbuka peluangnya, kita tutup sama sekali kesempatan tiap kita melakukan hal-hal yang tidak semestinya," ujar Lukman.
Ia menerangkan, ada banyak lagi bentuk layanan yang masuk e-goverment yang dibangun Kanwil Kemenag DIY. Mulai dari e-audit, e-rpd, e-kinerja dan lain-lain. Karenanya, ia telah meminta Kanwil Kemenag DIY jadi percontohan seluruh Indonesia.
Lukman menambahkan, semua ini merupakan bentuk upaya membangun sistem berbasis elektronik yang wujudnya dapat dirasakan masyarakat melalui berbagai macam aplikasi. Ia berharap, mulai tahun depan sudah banyak aspek yang dapat dimonitor.
"Mengapresiasi Kanwil Kemenag DIY yang telah memulai pengaplikasian, dan sudah disampaikan agar menjadikan Kanwil Kemenag DIY percontohan kanwil-kanwil lain," kata Lukman.