Selasa 19 Dec 2017 20:37 WIB

PBNU Instruksikan Pimpinan Pesantren Baca Doa Qunut Nazilah

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin
Foto: ROL
Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada seluruh pimpinan pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama untuk membaca qunut nazilah. Intruksi ini dikeluarkan PBNU dengan nomor surat 1693/C.I.34/12/2017 dengan perihal Instruksi Pembacaan Doa Qunut Nazilah dan Hizib Nashor untuk Solidaritas Palestina.

Surat ini ditandatangani oleh Rais Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin, Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini. Surat intruksi ini disampaikan Helmy Faishal kepada Republika.co.id, Selasa (18/12).

Sebagai Sekjen, Helmy menjelaskan, dalam surat tersebut bahwa intruksi ini dikeluarkan setelah PBNU mencermati perkembangan terakhir terkait isu Palestina, di mana protes negara-negara dunia belum mampu menghentikan tindakan sepihak Amerika Serikat.

Karena itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengintruksikan kepada seluruh jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama di semua tingkatan dan kepada seluruh Pimpinan Pondok Pesantren, masjid dan mushalla untuk membacakan doa qunut nazilah dan hizib nashor. Doa perlu dikumandangkan sebagai wujud solidaritas perjuangan warga Palestina.

"Demikian surat instruksi ini kami sampaikan, atas perhatian seluruh jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama, di sampaikan terima kasih," tulis Hemy.

Seperti diketahui, perkembangan terakhir soal kasus Palestina bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan sepihak Trump ini pun menyakiti umat Islam di seluruh dunia sehingga banyak negara yang melakukan penolakan terhadap aksi kontroversial Trump itu.

Sebagai negara berpenduduk Islam terbesar, Indonesia pun turut menolak keras kebijakan tersebut. Karena itu, pada Ahad (17/12) kemarin, rakyat Indonesia berkumpul di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dengan melakukam Aksi Bela Palestina. Aksi ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof KH Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement