Ahad 24 Dec 2017 16:30 WIB
Arsitektur Islam

Tempat Favorit Zikir di Masjid Ramli Musofa

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Jamaah bersiap melaksanakan salat di Masjid Ramlie Musofa, Jakarta, Senin (29/5).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Jamaah bersiap melaksanakan salat di Masjid Ramlie Musofa, Jakarta, Senin (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di pintu utama Masjid Ramli Musofa, sebuah lampu berbentuk bel tergantung di atasnya. Sofian, putra dari pendiri masjid ini, menjelaskan, bentuk lampu gantung itu terinspirasi dari yang dijumpainya di Masjid Nabawi. Demikian pula dengan knotpintu yang berbentuk lingkaran dengan warna keemasan.

Seluruh lantai masjid, termasuk di basement, menggunakan marmer berkualitas tinggi. Di hari biasa, ruang utama masjid dibagi dua, yakni untuk jamaah perempuan di belakang, sedangkan separuhnya lagi untuk jamaah pria di depan.

Mimbar masjid ini terbuat dari kayu yang berukir indah. Pada bagian tempat imam, lengkung kubah dipasangi kaca yang bertuliskan surah al-Fatihah, lengkap dengan terjemahannya. Adapun kapasitas masjid ini bisa menampung hingga seribu orang jamaah.

Delapan pilar menjulang dan menopang kubah utama. Di ruang utama, pilar berwarna putih ini terinsipirasi dari pilar di Masjid Nabawi. Kubah Masjid Ramli Musofa berdiameter sekitar delapan meter.

Lantai basementjuga difungsikan sebagai tempat shalat di kala khusus, misalnya shalat Jumat atau shalat hari raya. Di sini juga terdapat ruang lesehan, yakni ruangan berpendingin udara tempat para tamu masjid untuk duduk berdiskusi.

Ruang lesehan juga berfungsi untuk menyambut tamu yang khusus mengun jungi Masjid Ramli Musofa. Sofian menu turkan, hal ini terinspirasi dari sebuah masjid di Singapura, tempatnya kuliah dahulu.

Lift mengantarkan pengunjung hingga ke lantai paling atas. Namun, lantai empat tidak dibuka untuk pengunjung umum kecuali atas izin. Di sana, ada empat pendopo yang dipayungi kubah kokoh dan ditopang delapan tiang.

Bagi Sofian, di sinilah tempat favorit untuk sekadar duduk dan berzikir sambil menikmati keindahan langit Jakarta. Di bagian selatan, ada ruang yang rencananya difungsikan sebagai museum kecil Masjid Ramli Musofa. Masjid Ramli Musofa terbuka untuk umum. Non-Muslim pun silakan datang. Karena, bagi non-Muslim, mendatangi se buah masjid pun sudah merupakan suatu panggilan. Mempelajari Islam itu bagai mana, misalnya. Sebab, kalau kita tutup, ba gaimana ia mau dapat hidayah? Tapi, ya jelas berpakaianlah yang sopan dan sebagainya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement