REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Instruktur pelatih PSSI Emral Abus mengatakan kunci untuk melahirkan pemain-pemain berkualitas adalah dengan memperbanyak pelatih-pelatih berkualitas. Emral yang merupakan instruktur untuk pelatih yang akan mengambil lisensi B dan C AFC itu mengatakan bibit-bibit pemain bagus akan dapat berkembang menjadi pemain matang dan menjadi bintang jika diarahkan pelatih bagus sejak dari level usia dini.
"Pemain berkualitas ada karena pelatih berkualitas. Pemain senior itu tak langsung bagus. Harus dilatih dari usia dini. Di usia dini pun pelatih harus bagus," kata Emral kepada Republika.co.id, Kamis (28/12).
Bekas pelatih Persib Bandung dan PSP Padang itu mengatakan, saat ini Indonesia masih sedikit memiliki pelatih-pelatih berkualitas. Menurut dia itulah yang menyebabkan pengembangan sepak bola Indonesia terutama untuk usia dini tidak maksimal dan merata di seluruh Indonesia.
Untuk menemukan bakat pemain hebat sejak usia dini kata Emral harus dilakukan oleh pelatih bagus yang punya insting baik untuk membaca dan memprediksi masa skill seorang pemain muda.
"Tak akan kuat tim nasional itu kalau tidak ada pengembangan grassroots-nya. Pembinaan usia dini itu penting dan berkelanjutan. Siapa yang melatih dan membina usia dini itu? Ya pelatih yang berkualitas," ujar Emral.
Sebagai orang yang sudah lama bekerja sebagai instruktur pelatih di PSSI, Emral mengatakan induk cabang olahraga sepak bola Indonesia ini sudah mulai memprogramkan untuk meningkatkan kualitas pelatih.
Untuk saat ini yang diperlukan menurut pelatih asal Kabupaten Pesisir Selatan Sumatra Barat itu adalah memperbanyak jumlah pelatih. Setelah jumlahnya banyak untuk dan sudah mengantongi lisensi mulai dari C, B sampai A, barulah setelah itu bicara meningkatkan kualitas.
"Sekarang jumlahnya dulu. Kuantitas dulu. Setelah itu kita bicara kualitas," kata Emral menambahkan.
Emral pernah menyarankan kepada pemain-pemain senior yang usianya sudah berkepala tiga untuk mulai berpikir untuk mengantongi lisensi pelatih. Supaya begitu pensiun sebagai pesepak bola profesional mereka bisa langsung alih pekerjaan menjadi pelatih.
Beberapa bekas bintang timnas Indonesia baik yang masih aktif maupun yang sudah gantung sepatu diketahui sudah banyak mengkuti program kursus pelatih. Di antaranya ada Supardi Nasir, Maman Abdurrahman, Ismed Sofyan, Jendri Pitoy dan lain-lain. Bahkan beberapa pemain yang besar di era 2000-an sudah mengantongi lisensi A seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Ahmad Amirudin dan Pornaryo Astaman.