REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kemerosotan di tengah musim kembali membayangi Inter Milan. Setelah mengalami dua kekalahan beruntun di Serie A Liga Italia, Nerrazzuri kembali menelan kekalahan dari tetangganya, AC Milan, di ajang Coppa Italia pada Rabu (27/12).
Memuncaki klasemen Serie A dan tidak terkalahkan sampai dua pekan silam, Inter kini justru turun ke peringkat ketiga dan tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen klasemen Napoli setelah takluk dari dua tim papan tengah Udinese dan Sassuolo pada dua pertandingan terakhirnya di liga.
Sejak menang 5-0 atas Chievo pada awal bulan, Inter hanya mampu mencatatkan satu gol dari lima pertandingan terakhirnya di semua kompetisi.
Ini merupakan cerita yang familiar bagi para penggemar Inter, yang lapar akan raihan trofi-trofi utama sejak menjuarai Coppa Italia 2011 dan treble winner Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho pada 2010.
Bukan pertama kali Inter memulai musim dengan baik namun kemudian terpuruk di paruh musim kedua. Inter sekarang telah menjalani enam musim beruntun tanpa berpartisipasi di Liga Champions.
Dua musim silam, Inter memenangi lima pertandingan pertama di liga dan memimpin klasemen menjelang libur musim dingin di bawah komando Roberto Mancini. Namun kemerosotan setelah Natal membuat pasukan biru hitam hanya mampu finis di peringkat keempat, satu posisi di bawah zona Liga Champions. Mancini lantas mengundurkan diri sebelum musim baru dimulai ketika ia frustrasi akibat minimnya rekrutan pemain-pemain baru.
Inter mencatatkan start buruk pada musim lalu namun laju tujuh kemenangan beruntun mendongkrak Inter ke peringkat keempat pada akhir Januari, dan sempat menyentuh zona kualifikasi Liga Champions. Bagaimanapun, kemerosotan lain membuat La Beneamata harus puas mengakhiri musim dengan menduduki peringkat ketujuh di klasemen, bahkan gagal untuk ambil bagian di Liga Europa.
Luciano Spalletti, pelatih kesepuluh yang menduduki kursi panas sejak Mourinho hengkang pada akhir musim berbuah treble-nya, mengatakan, timnya perlu mendapatkan kembali rasa percaya diri.
"Kami kehilangan sedikit kepercayaan diri," ujar Spalletti setelah kekalahan pada Rabu melalui babak perpanjangan waktu. "Kami melakukan beberapa hal dengan keberanian yang minim dan kami tidak mampu memaksimalkan kualitas-kualitas kami."
Inter akan menjamu Lazio pada Sabtu (30/12) dalam lanjutan Serie A. Jika kembali tergelincir, Inter hanya akan unggul satu poin dari lawannya yang menghuni peringkat kelima.
"Skuat ini memiliki potensi untuk bersaing di setiap pertandingan dan menang atas lawan seperti apapun," kata Spalletti. "Bagaimanapun, kami harus menyadari kemampuan kami sendiri dan menggunakannya sepanjang waktu. Terkadang, kami tidak memperlihatkan sepenuhnya apa yang dapat kami lakukan."