Jumat 29 Dec 2017 17:12 WIB

'Ke Mana Umur Engkau Habiskan?'

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Ustaz Abdul Somad
Foto: Instagram Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Safari Dakwah Ustaz Somad yang terakhir digelar Masjid Jami Al Jihad, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tengerang Selatan pada Jumat (29/12). Saat memberi khotbah Sholat Jumat di Masjid Jami Al Jihad, Ustaz Somad mengingatkan betapa pentingnya menghabiskan umur untuk beribadah

"Hari berganti musim berubah, perhitungan matahari dan bulan akan berganti dan bertambah, begitu juga dengan usia semakin berkurang, maka kita merenung sejenak, apa sebenarnya yang diambil dari usia dan umur," kata Ustaz Somad saat memberikan Khotbah Sholat Jumat di Masjid Jami Al Jihad, Jumat (29/12).

Ia melanjutkan, kaki anak Adam tidak akan pernah bergeser ketika bangkit menghadap Allah SWT pada hari kiamat sampai anak Adam ditanya. Semua nikmat Allah akan ditanya, sekecil biji sawi pun nikmat Allah akan ditanya. Berapa banyak nikmat Allah? Nikmat Allah tidak dapat dihitung.

"Tapi yang jelas, nikmat pertama yang akan ditanya nanti di hadapan Allah, kemana umur engkau habiskan?" ujarnya.

(Baca: Yusuf Mansur Ajak Umat Selalu Ingat Allah dan Rasulullah)

Ustaz Somad menjelaskan mengapa umur yang ditanya pertama kali, bukan harta, puasa, anak dan istri. Nikmat pertama yang diterima manusia adalah umur. Selama 40 hari dalam bentuk cairan, kemudian menjadi darah yang menempel di dinding rahim. Selanjutnya menjadi segumpal daging.

"Lalu Allah kirim malaikat, ditiupkan ruh, maka di situlah waktu berdetak, menghitung segala yang akan dihisab di hadapan Allah SWT," ujarnya.

Ia mengingatkan, maka bersyukur kepada Allah dengan mengucapkan alhamdulillah karena sampai siang ini masih bisa bertasbih, bertahmid dan bertakbir. Ustaz Somad juga mengingatkan, umur tidak boleh kosong dari ibadah. Saat tegak berdiri tetap berdzikir, saat duduk berdzikir, dan saat terbaring meregang nyawa berdzikir.

Menurutnya, waktu seperti pedang, akan memotong dan mencabik-cabik. Oleh karena itu Islam mengajarkan supaya jangan pernah ada waktu yang kosong. Bagi yang hari ini umurnya sudah 30, 40, 50 dan 60 tahun. Merenung sejenak, berapa waktu yang hilang.

"Waktu adalah tanggungjawab, apa yang sudah kita isi kedalam waktu itu, oleh sebab itu jangan pernah kosong waktu dari amal ibadah, sholat sudah, puasa sudah, tapi dzikir tidak boleh putus," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement